Jalan Nasional Bisa Dilalui
DAYEUHLUHUR-Jalan selatan nasional di Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur yang sempat putus karena tanah longsor Minggu (9/10) petang hingga malam lalu, sudah bisa dilalui, Senin (10/10). Ini setelah tiga alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dikerahkan untuk membuang material longsor, terutama di KM KM 105+300, tidak jauh dari SPBU Panulisan.
Kapolres Cilacap, AKBP Yudho Hermanto kepada Radarmas mengatakan, arus lalu lintas sudah bisa melewati setelah sejak pagi kemarin. Malam sebelumnya, petugas terpaksa menutup karena adanya tanah longsor dan menunggu alat berat bekerja membuang material tanah.
"Dari jam sepuluh malam sudah bisa dilalui. Kemarin memang sempat kita tutup karena jalan ada material longsor dan alat berat harus bekerja,' katanya.
Dia mengatakan, untuk mempercepat proses pembukaan akses, BBWS kembali menerjunkan tambahan alat berat. Pada Minggu malam lalu, hanya 1 unit beckho yang bekerja. Namun sejak pagi kemarin ada tambahan 1 beckho dan loader hingga total ada 3 alat berat disana. Ini masih ditambah dengan 13 dum truck yang bertugas membuang material tanah longsor ke tempat lain.
"Sekarang sudah ada tambahan satu beckho dan loader. Jadi semuanya tiga. Dum truck yang tadinya sembilan jadi tiga belas," ujarnya.
Perwira yang baru bertugas di Polres Cilacap sejak akhir pekan ini menambahkan, pekerjaan pembukaan jalan tersebut diharapkan bisa rampung kemarin. Dengan demikian, jalur tersebut bisa dilalui oleh semua jenis kendaraan. Dan selama kegiatan ini berlangsung, petugas mengarahkan kendaraan besar untuk mengambil jalur alternatif.
Pengendara yang hendak menuju Jawa Barat dihimbau untuk berbelok dari pertigaan Pasir Kunyit di Desa Madura Kecamatan Wanareja. Dari sana, kendaraan bisa menuju Kecamatan Langensari hingga menuju pusat Kota Banjarpatoman.
"Kita himbau karena kendaraan besar dengan muatan berat kalau lewat sini (jalur nasional-red) ditakutkan akan terkendala. Kemarin sempat ada kendaraan yang terperosok," katanya.
Sementara itu, pembersihan jalan dari sisa lumpur juga melibatkan 2 unit truk pengangkut air milik PTPN. Air ini disemprotkan ke atas jalan agar sisa lumpur bisa dibuang ke tepi jalan. Sejumlah pekerja perkebunan milik pemerintah itu dikerahkan agar proses pembersihan ini bisa cepat diselesaikan.
Siang kemarin, Porles Cilacap bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, PTPN dan pihak terkait langsung menggelar rapat terbatas. Mereka membahas penanganan lebih lanjut karena daerah tersebut rawan longsor. Peristiwa longsor ini bukan yang pertama kali terjadi. Tercatat dalam 5 tahun terakhir, ada 2 kejadian longsor disana.
"Ini yang sudah kesekian kali. Nanti (kemarin-red) akan kita rapatkan dengan perkebunan dan pihak terkait," tandas Yudho. (har/ttg)