KARANGPUCUNG-Jeruk lokal produk petani di Kecamatan Karangpucung harganya mulai terpuruk. Hal ini terjadi karena mulai melimpahnya pasokan setelah petani setempat tengah menikmati panen. Saat ini harga jual produk lokal tersebut mencapai Rp 10 ribu, atau turun Rp 2 ribu dari harga sebelumnya. "Sekarang harga turun," ujar Darsi, salah satu pedagang jeruk di Pasar Desa Karangpucung. Dia mengatakan, pasokan dari petani saat ini mulai banyak hingga mendorong harga turun. Sementara permintaan dari masyarakat tidak banyak mengalami lonjakan. Terlebih dalam sebulan terakhir banyak warga yang menggelar hajatan hingga sedikit banyak melupakan pembelian buah. Dan kalaupun ada warga yang mencari buah, pilihan jatuh pada komoditas lain. Sebut saja apel, pisang dan buah impor lainnya. Sementara mereka yang mencari jeruk lokal sangat sedikit. "Jarang sekali ada orang hajatan nyari jeruk untuk hidangan," ujarnya lagi. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung Darsim mengatakan, saat ini petani jeruk di Kecamatan Karangpucung mulai merasakan panen. Masa panen ini berlangsung selama 2 bulan dan baru akan berakhir pada September mendatang. "Biasanya dua bulan," katanya. Dia menjelaskan, saat ini luas lahan jeruk milik petani seluas 165 hektare. Sebagian besar tanaman kini sudah bisa menghasilkan. Sisanya baru bisa berbuah pada musim panen mendatang karena masih tergolong muda. "Dari seluruh lahan, belum semuanya bisa panen karena tanaman masih muda," katanya. Sementara itu, Kecamatan Karangpucung sejak akhir 80-an lalu sudah dikenal sebagai sentra penghasil jeruk di Kabupaten Cilacap. Hanya saja, memasuki 2008 lalu produksi jeruk lokal mengalami penurunan drastis karena serangan hama yang sulit dikendalikan. Baru pada 5 tahun terakhir, petani melakukan peremajaan tanaman dan hasilnya mulai nampak saat ini. (har/ttg)
Pasokan Melimpah, Harga Jeruk Lokal Karangpucung Terpuruk
Jumat 05-08-2016,14:32 WIB
Kategori :