Dibutuhkan Ribuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Untuk Relawan Tracing

Jumat 30-10-2020,10:51 WIB

Andre Rahadian di Media Center Satgas Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (29/10). JAKARTA - Koordinator Relawan COVID-19, Andre Rahadian mengundang para sarjana kesehatan masyarakat (SKM) bergabung dalam tim relawan. Mereka akan ditugaskan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Tenaga baru tersebut, bakal diperbantukan untuk relawan tracing (pelacakan). Ia menyebut jumlah relawan saat ini sebanyak 32.000. Dari jumlah itu 6.500 sudah siap ditempatkan ke puskesmas yang tersebar di Indonesia. "Kami mengundang SKM untuk membantu puskesmas di tempatnya," ujar Andre Rahadian di Media Center Satgas Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (29/10). https://radarbanyumas.co.id/12-kabupaten-kota-masih-tinggi-kasus-covid-aktif-ini-datanya/ Adapun jumlah puskesmas, lanjut Andre, ada sebanyak 1.800 yang tersebar se-Nusantara. Setiap puskesmas membutuhkan lima tenaga kesehatan. Tiga di antaranya adalah aparatur sipil negara (ASN). Dua sisanya diisi oleh relawan yang nantinya bertugas melakukan tracing. "Tracing ini sangat sensitif. Karena relawan akan menanyakan orang yang terkena COVID," imbuhnya. Saat ini, relawan fokus pada perubahan perilaku. Tujuannya agar bisa memutus mata rantai COVID-19 dengan segera. "Hanya dengan kesadaran masyarakat dan dilakukan dengan konsisten, maka penularan bisa diputus. Karena itu, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) menjadi kewajiban semua pihak. Ini harus terus disosialisasikan," pungkasnya.(rh/fin) #Satgascovid19 #Ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Tags :
Kategori :

Terkait