Polisi Bongkar Makam Korban Tenggelam Kasus Tenggelam 27 Maret di Cipari

Rabu 01-06-2016,12:07 WIB

CIPARI-Petugas penyidik Polres Cilacap, Selasa (31/5) kemarin membongkar makam warga Desa Cisuru, Kecamatan Cipari. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban yang bernama Mohamad Fiky Lidinillah yang tewas tenggelam di curug Guelis pada 27 Maret lalu. Pembongkaran makam diawali dengan pembacaan doa dan dipimpim pemuka agama setempat. Warga yang sudah berkerumum di sekitar makam mencoba merangsek sesaat setelah petugas dari Indonesia Automatic Finger Print Identification (Inafis) Polres Cilacap bersama tim dokter forensik dari RSUD Margono tiba di komplek makam desa setempat. Sejumlah warga kemudian menggali makam. Seluruh proses ini sangat tertutup bagi pengunjung maupun media yang datang meliput karena ditutup dengan kain dan menglilingi makam almarhum. Semuanya juga terhalang oleh garis polisi dan penjagaan satu peleton petugas Sabhara Polres Cilacap. Alhasil, mereka hanya bisa melihat dari batas luar garis polisi.Usai penggalian, tim dokter dari RSUD Margono langsung memeriksa tubuh korban. Tim yang dipimpin dr Zaenury itu mencari sebab kematian korban dengan menggunakan berbagai peralatan medis. "Ini bagian dari penyelidikan untuk mengungkap detail pasti penyebab kematian almarhum," ujar Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya melalui Kapolsek Cipari, AKP Agus Subagyo, kemarin."Seluruh biaya pembongkaran kuburan ini ditanggung oleh negara melalui Polres Cilacap," tambahnya. Dari informasi yang dihimpun Radarmas, pembongkaran makam dikarenakan pihak keluarga menginginkan adanya kepastian penyebab kematian. Keluarga korban yang datang ke makam pun langsung menuju ke lokasi garis polisi untuk turut serta menyaksikan proses pembongkaran. Seperti dikethaui, korban meninggal saat bermain di curug usai mengikuti kegiatan lomba di Kecamatan Cipari. Dia bersama tujuh teman lainnya mandi dan bermain air hingga menjelang sore. Saat teman lainnya hendak pulang, mereka mengira korban sudah pergi.Hanya saja, di lokasi kejadian masih ada sepatu dan seragam milik korban dan dibawa ke rumah keluarganya di Desa Mekarsari RT 02 RW 03. Merasa anaknya belum pulang, keluarga korban lalu berusaha mendatangi Curug Geulis dan menunggu hingga malam. Sejumlah warga bahkan bertahan hingga pukul 03.00 pada 29 Maret lalu. Namun korban baru ditemukan pagi sekitar pukul 06.00 dan sudah meninggal dunia.(har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait