Evakuasi : Tim SAR gabungan termasuk tim BPBD Purbalingga saat membawa jenasah survivor ke bawah menuju Basecamp Bambangan, Sabtu (18/6) sore. BPBD Purbalingga for Radar Banyumas
PURBALINGGA - Hardiat Hidayatulloh (53), seorang pendaki Gunung Slamet asal Kecamatan Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (18/6) meninggal di jalur pendakian.
Kondisinya yang dilaporkan kritis sejak pukul 09.00, langsung mendapatkan pertolongan tim SAR gabungan dengan evakuasi antara Pos 7 menuju Pos 8.
Surip “Pulung Saksena”, Koordinator Lapangan Bagian Atas Tim Purbalingga reaksi Cepat (PRC) Kabupaten Purbalingga mengatakan, laporan sementara, pria itu bersama satu orang lainnya dan satu guide, mendaki pada hari yang sama pukul 03.00 via Posko Bambangan, Kutabawa.
Namun pada pukul 09.00 ada laporan dari rekan korban, Prasetyo Setiawan ke Posko Bambangan, Kutabawa jika kondisi korban pingsan dan kritis.
“Belum diketahui penyebab pasti penyakit yang diderita survivor (korban, red) ini. Karena saat Tim SAR gabungan datang, sudah dilakukan upaya nafas buatan dan pada pukul 13.40, korban dinyatakan meninggal,” tuturnya yang bergabung dengan Tim SAR lainnya dan BPBD Purbalingga.
Hingga sore, jenasah masih menunggu pihak keluarga. Belum didapatkan hasil lengkap penyebab meninggalnya korban. Tim SAR gabungan juga mengevakuasi secara estafet, karena cuaca dan medan yang sangat membutuhkan fisik kuat.
Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Much Umar Faozi MKes mengatakan, korban sakit saat melakukan pendakian. Tim SAR gabungan sudah melakukan upaya penyelamatan maksimal dan nyawa korban tidak tertolong.
https://radarbanyumas.co.id/ini-penyebab-meninggalnya-pendaki-gunung-slamet/
“Kami memberangkatkan Tim SAR gabungan pada pukul 12.00 dan berupaya mengevakuasi secepatnya. Diantaranya melalui nafas buatan. Kami mengimbau agar semua pendaki benar-benar mengetahui kondisi fisiknya ketika akan melakukan perjalanan ke Gunung Slamet,” tegasnya. (amr)