Batu Akik Klawing Purbalingga Riwayatmu Kini, jadi Buruan Kolektor, Omset Penjualan Ratusan Juta

Rabu 25-05-2022,10:17 WIB

AKIK: Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi tengah melihat koleksi batu akik Klawing saat Klawing Gems Competition 2022. Batu akik asli Purbalingga atau yang dikenal dengan Batu Klawing, pernah berjaya dan booming di tahun 2012-2014. Batu Pancawarna dan Nogosui menjadi buruan kolektor maupun pencinta akik dadakan. Lantas bagaimanakah kondisinya saat ini? ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga Komunitas pecinta batu akik Purbalingga, Klawing Bersatu bekerjasama dengan Pemkab Purbalingga menyelenggarakan Klawing Gems Competition 2022. Gelaran ini diselenggarakan di Sanggaluri Park Purbalingga, akhir pekan lalu. Anton Sujarwo, dari komunitas Klawing Bersatu mengatakan, batu akik Purbalingga masih menjadi buruan kolektor. Hal itu, dengan banyaknya peserta dari luar daerah, yang mengikuti Klawing Gems Competition 2022. Dia juga mengungkapkan, komunitas akik sampai sekarang masih aktif dengan anggota sampai 250 orang. Dia juga mengungkapkan, Gelaran Klawing Gems Competition 2022 menghasilkan omset ratusan juta rupiah. Batu-batu akik yang juara banyak diminati pembeli. "Omset yang diraih selama acara dari kontes dan bursa mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya. Anton menyebutkan peserta dan pengunjung tak hanya berasal dari Purbalingga tetapi dari Purwokerto, Jogjakarta, Banten, Cirebon, Jakarta dan Surabaya. Bahkan diketahui ada pembeli yang berasal dari Taiwan. "Ini membuktikan batu akik Purbalingga masih menjadi buruan kolektor batu akik," katanya. Meski diakui olehnya, saat ini batu akik Purbalingga atau batu Klawing masih belum bisa kembali ke masa jayanya, pada tahun 2012 hingga 2014 lalu. "Kami berharap event ini akan mengembalikan kejayaan batu klawing Purbalingga," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/kesenian-dalang-jemblung-di-purbalingga-nyaris-punah-hanya-satu-kelompok-yang-masih-eksis/ Sementara itu Ketua Forum Klawing Bersatu Fauzi Imron mengungkapkan, di Purbalingga ada 250 orang perajin akik. Dia berharap, pihaknya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga. "Yakni, untuk mendapatkan bimbingan dan bantuan dalam hal marketing," katanya. AKIK: Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi tengah melihat koleksi batu akik Klawing saat Klawing Gems Competition 2022. Imron mengungkapkan, sejatinya insan perbatuan Klawing ini masih ada dan masih eksis. Meskipun secara umum perbatuan di Indonesia sedang mati suri. Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinporapar Purbalingga Gunanto Eko Saputro menyebutkan, batu akik Klawing bernilai sejarah tinggi. "Sudah dikenal sebagai pusat industri batu sejak jaman purba. Batuan klawing yang indah diolah menjadi perkakas dan perhiasan sejak dulu kala," ujarnya. Dia menyebutkan, kabupaten Purbaingga banyak memiliki situs-situs purbalaka dengan artefak batu yang bernilai sejarah. Hal itu, menurutnya harus tetap dilestarikan. "Kita ingin mengangkat ini sejalan dengan meningkatnya kembali pamor batu akik Klawing,” imbuhnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait