dr Jusi Febrianto, Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga
PURBALINGGA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga belum ditemukan kasus hepatitis akut di wilayah Kabupaten Purbalingga. Meski demikian, masyarakat diminta waspada terhadap penyakit tersebut. Sebab, penyakit itu diketahui dapat menyebabkan kematian.
"Masih aman. Belum ditemukan atau dilaporkan adanya penyakit hepatitis akut pada anak di Purbalingga," kata Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto kepada Radarmas, Minggu (8/5).
Meski demikian, Dinkes mengimbau masyarakat Tangsel memahami gejala-gejala yang terjadi pada anak. Yakni, mengalami gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, serta penurunan kesadaran.
"Diharapkan agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujarnya.
Dijelaskan, untuk pencegahan masyarakat diminta rajin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Penyakit ini penyebabnya belum diketahui.
https://radarbanyumas.co.id/konsultasi-pengajuan-kartu-indonesia-sehat-mulai-aktif-kembali-hari-ini/
Di Indonesia, sejak 15 April 2022 diketahui ada tiga anak yang meninggal dalam perawatan di RS Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Ketiganya merupakan pasien dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. (tya)