Ulah anak kecil memperlihatkan kemaluan kepada wanita yang joging di Goentoer Darjono
PURBALINGGA - Jagat dunia maya atau media sosial di Kabupaten Purbalingga digegerkan ulah tiga anak kecil, Kamis (5/5) lalu.
Tiga anak kecil tersebut mempertontonkan kemaluannya kepada wanita yang tengah joging di Stadion Goentoer Darjono Purbalingga.
Video berdurasi 30 detik tersebut beredar di WhatsApp (WA) grup.
Awalnya terlihat seorang perempuan mengenakan pakaian olahraga. Wanita itu sedang melakukan joging.
Di belakang wanita yang tengah joging itu ada temannya yang sedang merekam dirinya sedang berlatih.
Kemudian, terlihat seorang anak kecil menggunakan celana pendek kolor dan kaos lenggan panjang, menurunkan celananya.
Wanita yang tengah joging itu kaget melihat anak kecil yang mempertontonkan kemaluannya tersebut.
Ulah anak kecil memperlihatkan kemaluan kepada wanita yang joging di Goentoer Darjono
Tak sampai disitu kedua temannya menyusul melakukan hal yang sama. Mereka kaget dan mengingatkan kepada tiga anak tersebut.
Namun bukannya berhenti kedua anak tersebut justru semakin menjadi melakukan aksinya.
Tak diketahui kapan terjadinya peristiwa itu terjadi. Namun, diduga peristiwa itu terjadi di Kamis pagi.
"Kami tidak tahu kapan peristiwa itu terjadi. Namun, diperkirakan terjadi pada Kamis pagi " kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga Prayitno ketika dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Jumat (6/5/2022).
Dia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola Stadion Goentoer Darjono Purbalingga.
"Kita (Dinas, red) sudah koordinasi dengan pengelola, untuk cari alamat anak tersebut. Apakah warga sekitar atau bukan, bagaimana latar belakang keluarganya," ujarnya.
Peristiwa itu, menurutnya sangat memperihatinkan. Meskipun dilakukan oleh anak di bawah umur, namun sangat memalukan. Menurutnya, hal itu baru pertama kali terjadi di Purbalingga.
https://radarbanyumas.co.id/viral-zinidin-zidan-dan-tri-suaka-disebut-parodikan-anak-berkebutuhan-khusus/
"Sangat disayangkan, memperihatinkan. Mungkin kalau sudah ketemu alamatnya, akan dilakukan pembinaan. Jika dirasa perlu akan dihadirkan psikolog, atau akan dibawa ke dinas sosial," ujarnya. (tya)