Dinhub: Jalur Penyelamat Bukan Tempat "Nongkrong"

Senin 25-04-2022,18:02 WIB

SIAP MUDIK : Jalur/Jembatan penyelamat yang sedang dibenahi petugas agar berfungsi optimal. Namun sayangnya kadang untuk kongkow pemuda. (AMARULLAH/RADARMAS) PURBALINGGA- Jalur/jembatan penyelamat di ruas jalan Bayeman di Tlahab Lor Kecamatan Karangreja, tahun ini siap menghadapi arus mudik dan balik lebaran. Namun sayangnya, saat cuaca cerah, masih ada sesekali dekat bangunan itu untuk nongkrong (Kongkow) anak-anak muda. Padahal sangat berbahaya bagi mereka. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga, Raditya Widayaka sangat menyesalkan kondisi itu. Bahkan pihaknya sudah memasang rambu dan peringatan agar lokasi itu dilarang untuk nongkrong dan sejenisnya. “Kalau masih mengabaikan, maka nyawa taruhannya. Kami tidak tahu apakah anak-anak dekat wilayah itu atau orang melintas rombongan dan nongkrong. Jelas ini sangat dilarang, kami terus patroli dan cek bersama Satlantas Polres Purbalingga,” tegasnya, Minggu (24/4). Kedepan, agar fungsi jalur penyelamat lebih optimal, tebing di atas sebelum lokasi bangunan, akan dikepras. Saat ini sudah dibantu dengan adanya lampu penerang agar jalur penyelamat terlihat dari atas. “Kalau tebing dikepras, maka dari atas akan kelihatan dan jarak yang masih mencukupi untuk manuver kendaraan yang mengalami rem blong bisa lebih optimal,” tambahnya. Tahun berikutnya, kata Raditya, sedang diusulkan pelebaran jalan oleh Pemprov Jateng. Tujuannya agar lebih mendukung arus lalulintas dan keamanan kendaraan. Selain itu pemenuhan rambu dan lampu semakin maksimal. Sementara itu, adanya kongkow di dekat jembatan penyelamat juga pernah disaksikan Rizki, salah seorang warga pengendara motor. Saat itu dirinya melintas, banyak pemuda yang memarkir sepeda motor dan hanya sekedar nongkrong dan menggunakan hape mereka. https://radarbanyumas.co.id/jalur-bayeman-masih-jadi-perhatian-menjelang-arus-mudik-lebaran-2022/ SIAP MUDIK : Jalur/Jembatan penyelamat yang sedang dibenahi petugas agar berfungsi optimal. Namun sayangnya kadang untuk kongkow pemuda. (AMARULLAH/RADARMAS) “Mereka terlihat asyik nongkrong bersama sepeda motornya. Saya yang hampir tiap hari melintas di jalur itu, kadang khawatir,” katanya. Disisi lain, dinas berwenang propinsi yaitu DPU Bina Marga dan Cipta Karya Propinsi Jawa Tengah mengatakan jika perawatan jalur penyelamat harus optimal. Karena pasir penahan laju roda kendaraan kerap rata dan harus dibuat bersusun atau berundak lagi. Kepala DPU Bina Marga dan Cipta Karya Propinsi Jawa Tengah, DR Ir AR Hanung Triyono MSi kepada Radarmas menjelaskan, petugas dari wilayah propinsi selalu mengecek semua kondisi material, bangunan dan kondisi terakhir secara periodik, apalagi usai terjadi kecalakaan maupun keadaan darurat. “Kami pernah turunkan petugas sekaligus membenahi bahu jalan dan rumput yang ada di atasnya. Lalu bagian dalam jembatan penyelamat yang material dan pasirnya sudah tidak tersusun, dibuat berundak lagi,” jelasnya. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait