PROKES: Penumpang Trans Jateng sejauh ini sudah cukup menerapkan prokes di dalam angkutan. Sementara untuk angkutan darat lainnya diakui masih sulit diawasi. (AMARULLAH/RADARMAS)
PURBALINGGA- DPC Organda Kabupaten Purbalingga mengaku sampai saat ini hingga musim angkutan mudik mendatang, kesulitan dalam pengawasan protokol kesehatan.
Pasalnya, semua tergantung kesadaran penumpang masing-masing. Apalagi musim mudik yang menggunakan moda transportasi umum, jaga jarak kerap diabaikan.
Ketua DPC Organda Purbalingga, Karyono menjelaskan, saat ini baik angkutan jenis bus, angkot, angkudes, dan BRT, tetap wajib mematuhi protokol kesehatan. Namun semua tetap kembali kepada penumpangnya.
“Kalau pengawasan susah, maka kembali kepada penumpang. Jika sadar diri membahayakan, maka tentunya akan terseleksi sendiri di dalam angkutan umum.
Kalau yang mencoba tetap melanggar, penumpang lain akan memilih sendiri. Baiknya saling mengingatkan,” paparnya, Minggu (3/4).
Pihaknya hanya bisa berharap semua bisa menyadari kebijakan ini. Saat mudik juga harus ada pengawasan ketat dari pihak terminal bus. Lalu saat di pos pengamanan di perbatasan juga harus dicek ketat.
Sementara itu, saat kunjungn ke Purbalingga, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, sebanyak 900 ribu kendaraan diprediksi akan masuk ke wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada mudik Idul Fitri 1443 H.
https://radarbanyumas.co.id/organda-berharap-tak-ada-larangan-mudik/
Laman Berikutnya
PROKES: Penumpang Trans Jateng sejauh ini sudah cukup menerapkan prokes di dalam angkutan. Sementara untuk angkutan darat lainnya diakui masih sulit diawasi. (AMARULLAH/RADARMAS)
Isyarat pelonggaran pada musim mudik tahun ini oleh Presiden Jokowi harus ditindaklanjuti dengan cermat.
Sesuai laporan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bahwa akan ada sekitar 900 ribu kendaraan yang masuk Jawa Tengah pada musim mudik kali ini. Antisipasi yang paling maksimal dengan percepatan vaksin dosis tiga ini.
Ganjar menambahkan, pemudik asal Jateng datang dari tiga Provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Dirinya memprediksi lalu lintas akan kembali seperti tiga lalu sebelum adanya Pandemi Covid-19 sehingga perlu adanya antisipasi lonjakan Covid-19 khususnya di Jateng.
“Kita harus antisipasi salah satunya dengan vaksinasi sehingga persebaran Covid-19 di Jateng tidak terjadi ledakan,” tegasnya. (amr)