MEJENG: Knalpot asli Purbalingga yang sempat mejeng di area sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu.
PURBALINGGA - Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga sepakat menjalin kerja sama di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Nota Kesepakatan itu untuk standarisasi produk Purbalingga, seperti knalpot, batik dan gula serbuk agar bisa masuk e-katalog.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menegaskan tekad tersebut saat menerima tamu Ketua BSN RI dan rombongan, Rabu (30/3).
Pemkab siap berkolaborasi dengan BSN untuk meningkatkan daya saing produk-produk Kabupaten Purbalingga.
Terlebih Presiden RI Joko Widodo menegaskan terkait afirmasi penggunaan produk-produk dalam negeri minimal 40 persen dari dana pemerintah, baik APBN, APBD provinsi maupun kabupaten.
"Kami mendorong produk-produk lokal Purbalingga ini dapat masuk dalam e-Katalog. Tentunya untuk bisa masuk ke dalam e-katalog kualitasnya harus berstandar. Untuk itu, kami menggandeng BSN untuk melakukan pendampingan kepada produk-produk lokal agar memiliki standar nasional Indonesia (SNI),” paparnya.
Kepala BSN RI Drs Kukuh Saefudin Achmad MSc mengatakan, khusus produk knalpot sudah penjajakan lanjutan. Kedepan bisa standarisasi.
"Purbalingga terkenal sebagai sentra industri knalpot. Adanya SNI knalpot, akan melindungi kelangsungan usaha, serta membantu pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing," tuturnya.
https://radarbanyumas.co.id/knapolt-purbalingga-berpeluang-dapat-sni/
Pengembangan SNI merupakan kegiatan yang berbasis konsensus, dengan melibatkan stakeholder. Baik dari unsur pemerintah, pelaku usaha, pakar, hingga masyarakat.
"Pemerintah Kabupaten Purbalingga dapat menjadi konseptor awal. Selanjutnya, konsep tersebut akan ditindaklanjuti oleh komite teknis terkait," imbuhnya. (amr)