Warga tengah menyampaikan aspirasinya di depan Balai Desa Sindang
PURBALINGGA - Ratusan warga Desa Sindang, Kecamatan Mrebet yang menyamakan dirinya sebagai Forum Masyakat Peduli Sindang (FMPS) mendatangi Balai Desa setempat, Kamis (31/3/2022).
Kedatangan mereka menggelar aksi damai untuk menanyakan nasib tujuh orang yang telah lolos penjaringan perangkat desa, tapi tak kunjung dilantik hingga lima bulan.
Warga mengeluhkan sikap Kepala Desa Sindang Mukhlisin yang terkesan tak mau melantik perangkat desa yang telah lolos penjaringan.
Warga menuding ada kepentingan dibalik sikap Kepala Desa tersebut.
Sebab, diketahui anak kandung dari Kepala Desa tidak lolos penjaringan perangkat desa.
Kordinator aksi Miswanto mengatakan, kedatangan warga ke Balai Desa Sindang adalah menanyakan proses penjaringan perangkat Desa Sindang yang belum ada kejelasan hingga lima bulan ini.
"Kami ingin menanyakan kepada Kepala Desa apakah perangkat desa yang sudah lolos penjaringan akan dilantik atau tidak," katanya saat proses mediasi di Ruang Kepala Desa Sindang.
Dalam aksi tersebut peserta demo meneriakkan kata-kata ketidakpuasan terhadap kepemimpinan kepala desa Mukhlisin. Mereka menuntut kepada kepala desa untuk mengundurkan diri karena dianggap tak bisa melaksanakan amanahnya lagi.
https://radarbanyumas.co.id/nekat-oknum-pns-lempar-bom-molotov-saat-pelantikan-pejabat-di-pendopo-bupati-minta-uang-16-miliar-dikembalikan-ini-kronologinya/
Karena tidak kunjung melantik peserta penjaringan yang telah lolos seleksi.
Warga tengah menyampaikan aspirasinya di depan Balai Desa Sindang
Sebab ulah Kapala Desa sudah mengganggu jalannya pemerintahan desa. Masyarakat tidak bisa mendapatkan pelayanan yang baik dari Pemerintah Desa Sindang. Karena tidak ada perangkat desa yang mengurusi warga.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu perwakilan warga Supriyanto.
"Kami minta kepada kepala desa mundur saja. Karena kalau seperti ini pembangunan Desa Sindang bisa terbengkalai," cetusnya.
Kepala Desa Sindang Mukhlisin saat audensi mengatakan, pihaknya masih menunggu proses hukum yang telah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Purbalingga.
Dimana peserta yang tak lolos penjaringan tengah menggugat kepala desa, karena menganggap ada kecurangan saat proses pemilihan.
Jawaban kepala desa tidak membuat warga puas. Mereka tetap meminta kejelasan proses penjaringan perangkat desa yang telah berjalan.
Proses mediasi sempat memanas ketika kepala desa terlihat emosi saat ditekan oleh perwakilan warga. Bahkan kepala desa sempat mengucapkan tidak akan mengurusi warga yang melakukan demo.
Hal itu membuat ricuh ruangan tempat mediasi. Aksi mereda ketika kepala desa langsung ditarik keamanan dan diamankan di ruangan lain. Sebab ditakutkan warga akan anarkis. (tya)