BERJEJER: Puluhan PKL di depan RSUD Panti Nugroho akan ditata lewat relokasi. (AMARULLAH/RADARMAS)
PURBALINGGA - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Soekarno Hatta atau depan RS Panti Nugroho dan depan bangunan Purbalingga Islamic Center (PIC), bakal ditata ulang. Rencananya, mereka akan dipindah ke dalam area bangunan PIC yang masih dibangun. Model usahanya ala Foodcourt.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin menjelaskan, jumlah PKL tak kurang dari 20 orang pedagang. Pembahasan penataan PKL di lokasi itu sudah pernah dilakukan. Namun karena pembangunan PIC terhenti, maka belum kembali dibahas.
“PKL di sana jelas harus diakomodir. Karena mendukung UMKM dan nantinya menggerakkan sektor perekonomian rakyat. Tak hanya itu, di PIC ada tempat untuk memfasilitasi mereka,” katanya, Selasa.
Pihaknya juga tak menutup diri untuk koordinasi dengan peguyuban PKL. Mereka bisa memberikan masukan kepada pemerintah soal penataan di lokasi tersebut.
“Semoga lokasi yang direncanakan di sana bisa terealisasi. Mewadahi semua PKL,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini keberadaan PKL itu melayani keluarga pasien. Misalnya saat makan siang dan kebutuhan keluarga pasien. “Lokasi berjualan para PKL dengan model semi permanen memang persis menempel di lahan bangunan PIC.
Ketika tahun ini proyek PIC dilanjutkan, maka akan kembali dilihat dan dievaluasi keberadaannya. Apakah dinilai menganggu sirkulasi material atau tidak. Persiapan komunikasi dengan PKL akan kembali dilakukan, agar tidak mendadak.
https://radarbanyumas.co.id/purbalingga-islamic-centre-bakal-dimulai-kembali-tahun-depan/
Mereka juga berhak tahu keberadaan PIC kedepan dan tahapan kelanjutan bangunannya. Pasalnya, kalau mencari lahan baru untuk relokasi PKL, saat ini belum ada gambaran.
Pantauan Radarmas di lapangan, saat ini tidak semua warung PKL di sana operasional. Ada yang sudah bangunan permanen namun tutup. Ada juga yang hanya pakai bambu sederhana. Lokasi itu kerap menjadi tempat mangkal para pengguna kendaraan lintas kabupaten dan ojek online. (amr)