Penanganan Longsor Tunggu BBWS Serayu Opak Butuh Ribuan Kubik Batu Bronjong

Sabtu 26-03-2022,17:04 WIB

BIAR LANCAR: Hanya bersih-bersih ringan aliran sungai oleh petugas THL DPU PR. (AMARULLAH/RADARMAS) PURBALINGGA - Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Purbalingga, sampai saat ini hanya bisa mengandalkan respon Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO), untuk penanganan longsor di Bancar, Purbalingga. Kabid SDA, Buang Sudirman menjelaskan, pihaknya hanya memiliki kewenangan membersihkan tanaman seperti rumput di aliran sungai dan lumpur. Kewenangan pemeliharaan dan perbaikan aliran sungai seperti bronjong, tak dimilikinya. “Kami sebenarnya trenyuh melihat pemukiman warga rusak seperti itu. Tapi apadaya, kami kewenangannya tidak untuk perbaikan bronjong. Namun kami sudah usulkan ke BBWS SO,” katanya, kemarin. Ia kembali mengingatkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk sungai, tidak punya kemampuan anggaran. Kecuali pimpinan yang memiliki kemampuan dan kekuasaan anggaran dengan jalur dana Tak Terduga (TT) atau pernyataan bencana alam, baru dapat ditangani. “Jika boleh secara aturan untuk bidang SDA punya tenaga harian lepas tapi diturunkan ke situ tidak bisa berbuat apa-apa. Karena disitu butuh material ribuan kubik untuk menanggulangi. Sedangkan Tenaga Harian Lepas (THL) kami hanya spesial babad rumput dan galian lumpur,” imbuhnya. https://radarbanyumas.co.id/terkait-dampak-longsor-klawing-bancar-pemilik-rumah-diminta-kurangi-beban-bangunan/ Lebih lanjut dikatakan, pihaknya selama ini baru sebatas memotret fakta di lapangan dan didata serta diusulkan perbaikan. Itupun melalui surat bupati yang ditujukan ke BBWS SO di Yogyakarta. BIAR LANCAR: Hanya bersih-bersih ringan aliran sungai oleh petugas THL DPU PR. (AMARULLAH/RADARMAS) Lebih lanjut dikatakan, pihaknya selama ini baru sebatas memotret fakta di lapangan dan didata serta diusulkan perbaikan. Itupun melalui surat bupati yang ditujukan ke BBWS SO di Yogyakarta. “Dulu pernah pada tahun 2004 dan 2006 bidang pengairan yang memasang Bronjong,” katanya. Akhir tahun 2021 lalu, Tim BBWS SO Yogyakarta, DPU PR Purbalingga, BPBD Purbalingga telah turun mengecek sebelum kejadian terakhir. Karena kerusakan sebenarnya sudah lama terjadi dan membutuhkan penanganan serius. Menurut tim, penanganan paling cepat dengan bronjong. Karena jika menggunakan turap dengan pancang, akan kesulitan. Kedalaman sudah lumayan dan membutuhkan waktu tidak sedikit. Harapannya segera ada penanganan. Seperti diberitakan, total 22 bangunan milik 22 Kepala Keluarga (KK) di wilayah RT 1 RW 1 Kelurahan Bancar, Purbalingga, terdampak erosi Klawing. Dua bangunan bagian belakang rumah warga sudah terbawa arus dan kondisinya mengkhawatirkan. Longsor paling parah setinggi 12 meter dengan lebar/panjang longsoran 300 meter. Untuk penanganan masuk kategori darurat berada di rumah bagian belakang. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait