SIAP KERJA : Lulusan SMK diciptakan untuk siap di dunia kerja, hal itu dilatih saat prakerin. (AMARULLAH/RADARMAS)
PURBALINGGA - Seleksi magang kerja di Jepang masih berjalan. Dalam setahun bisa 40 calon peserta dan kebanyakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun hingga lebih dari setahun ini dipending penempatannya, karena Jepang belum membuka kembali calon pekerja dari luar negeri mereka.
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kabupaten Purbalingga, Subeno mengatakan, penempatan ke Jepang ada kerjasama dengan pihak ketiga dan resmi. Bisa juga melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada di SMK.
“Seleksi ke Jepang tetap normal, namun penempatan ke sana secara bertahap selama setahun, menunggu perkembangan di Jepang,” katanya, Jumat (11/2).
Adanya BKK di SMK sangat membantu. Karena bisa menyeleksi layaknya dinas tenaga kerja dan perusahaan yang akan kerjasama.
“Semua BKK di Purbalingga resmi sudah terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dan sudah banyak menyalurkan ke perusahaan multinasional. Artinya tak hanya sebagai pemacu siswa SMK, namun sudah siap mencetak lulusan siap kerja,” tuturnya.
Berbeda dengan praktek kerja industri (Prakerin) siswa SMK. Kalau BKK mengurusi siswa yang sudah lulus SMK. Meski masih didominasi penempatan di dalam negeri. Namun untuk menjadi peserta magang ke Jepang bisa berpeluang.
“Biasanya seleksi termasuk adanya pelatihan dan persiapan lain selama kurang lebih 3 bulan. Baru penempatan ke negara yang dituju,” rincinya.
Adanya BKK juga sudah ada diprogramkan dari Dirjen dan Kemenaker, termasuk perusahaan yang akan menyalurkan. BKK di Purbalingga juga sudah memiliki kordinator, yaitu di SMK YPT 1 Purbalingga. Sehingga komunikasi dengan semua BKK dan perusahaan terfasilitasi. Bahkan lulusan sudah ada puluhan yang langsung kerja di sejumlah perusahaan.
“Puluhan BKK yang ada juga terpantau sudah berkoordinasi intesif dengan Dinaker. Saat ini ada 34 BKK di SMK negeri dan swasta, sudah terdaftar,” imbuhnya.
https://radarbanyumas.co.id/59-perusahaan-negara-tujuan-pekerja-migran-indonesia-masih-dibuka/
Kedepan, pihaknya optimis, peran BKK yang sudah memiliki tanda daftar bisa lebih selektif dalam menyalurkan pekerjaan. Lalu meminimalkan munculnya masalah dengan pihak luar. Hanya saja khusus untuk SMA, lulusannya diimbau tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pihaknya juga secara internal ikut memantau adanya program khusus magang di STM YPT 1 Purbalingga.
“Kalau magang biasanya ke luar negeri, misalnya Jepang dan lainnya,” katanya. (amr)