MANGKAL: Operasional angkutan umum sangat bergantung pada ketersediaan BBM. (AMARULLAH/RADARMAS)
PURBALINGGA- Isu penghapusan bahan bakar jenis premium dan pertalite oleh pemerintah masih simpang siur. Namun DPC Organda Kabupaten Purbalingga mulai angkat bicara.
Ketua DPC Organda, Karyono mengatakan jika benar menjadi kenyataan, maka Organda minta ada kebijakan bagi angkutan umum untuk bisa menerima subsidi dan mengubah tarif angkutan umum kepada penumpang.
Karyono mengungkapkan, jika pertalite akan dihapus maka semua pihak akan melakukan penyesuaian termasuk tarif angkutan umum yang juga akan terjadi di Purbalingga. Menurutnya, penghapusan pertalite secara otomatis hanya akan menyediakan pertamax. Padahal sebagai pilihan energi bagi masyarakat, Pertamax harganya lebih tinggi.
“Kalau pertalite dihapus otomatis hanya akan ada pertamax yang harganya lebih tinggi sehingga penumpang harus membayar lebih, karena dampak dari penyesuaian harga tersebut,” tuturnya, Selasa (4/1)..
Meski demikian, Ia mengaku akan mengikuti apapun kebijakan aturan dari pemerintah. Karena pemerintah jelas sudah melakukan perhitungan matang atas kebijakan yang akan diambul. Jika hal tersebut terjadi, Organda Purbalingga juga mengharapkan subsidi untuk pelaku transportasi baik dari harga maupun ketersediaan.
“Jika pertalite benar-benar hilang, kami minta agar pelaku transportasi untuk diberi subsidi baik harga maupun ketersediaan,” imbuhnya.
Sementara itu terkait jumlah penumpang angkutan, Karyono melihat mulai ada geliat kepada angkutan umum moda transportasi darat. Terutama dari sisi jumlah penumpang mulai kelihatan ada penambahan.
https://radarbanyumas.co.id/taksi-konvensional-bisa-nyambi-online/
Vaksinasi yang terus dikebut oleh pemerintah membuat orang tidak segan untuk menggunaan jasa kendaraan umum dan itu bisa menjadi pengungkit perekonomian di Kabupaten Purbalingga.
“Kami berharap semua kebijakan pemerintah bertahap dan harus diketahui masyarakat luas. Sehingga ada kesiapan dalam menghadapi semua perubahan, terutama soal Bahan Bakar Minyak (BBM),” tegasnya. (amr)