MENIPIS : Swab massal yang dilakukan oleh Dinkes.
PURBALINGGA - Stok viral transport medium (VTM) atau media pembawa virus, di Kabupaten Purbalingga menipis. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga hanya memiliki kurang dari 100 VTM.
Hal itu, menjadi kendala untuk melakukan tracing kasus positif virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Purbalingga, yang terus melonjak.
Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono mengatakan, stok VTM yang dimiliki pihaknya menipis. "Stok VTM kurang dari 100, (jumlah tersebut) tidak cukup untuk tracing semua kasus positif (Covid-19)," katanya kepada Radarmas, Selasa (1/9).
Dia menjelaskan, pihaknya terus melakukan tracing kasus positif Civid-19 di Kabupaten Purbalingga. Sebab, kontak erat pasien positif Covid-19 yang terjadi saat ini, sudah menyebar. Hal itu, dibuktikan dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga, beberapa hari terakhir.
https://radarbanyumas.co.id/asn-di-kelurahan-kembaran-kulon-purbalingga-positif-covid-pelayanan-desa-dipindah-ke-kecamatan/
Dia menambahkan, terkait menipisnya stok VTM, pihaknya sudah memproses pengadaan VTM. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu disposisi dari Bupati Purbalingga, untuk melakukan pembelian VTM.
Dijelaskan olehnya, VTM ini merupakan media pembawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien. Selanjutnya, spesimen tersebut akan dilakukan uji swab untuk dikirim ke laboratorium tempat pengujian lanjut. Dari hasil uji di laboratoium tersebut, akan diketahui apakah pasien tersebut positif terpapar Covid-19 atau tidak.
Pihaknya sebenarnya sudah melakukan pengadaan sebanyak 500 VTM. Namun, stoknya menipis, karena melonjaknya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga. Hingga, Agustus lalu sudah total 2.750 VTM yang digunakan.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah satu pasien, Selasa (1/9). Pasien positif terbaru itu, adalah kontak erat pasien di Kecamatan Purbalingga. Sehingga, total pasien positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga menembus angka 100 pasien.
Dari jumlah tersebut, 24 pasien diantaranya masih dinyatakan positif dan dirawat. Sebanyak 75 pasien dinyatakan sembuh. Serta, satu pasien positif dinyatakan meninggal dunia. (tya)