RAKOR : Rapat desk Pilkada Purbalingga membahas semua persiapan pelaksanaan Pilkada pada akhir tahun ini.
PURBALINGGA - Usai pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga mendaftar dan ditetapkan oleh KPU Purbalingga, mereka akan menjalani tes kesehatan. Namun sebelum mengikuti tes, paslon bersangkutan wajib mengantongi surat bebas Covid-19.
Jika terbukti positif, maka wajib menjalani karantina dan pemeriksaan ditunda. Hasil swab juga hanya satu hari bagi para paslon.
“Saat tes juga mereka akan mendapat swab/PCR lagi. Ini memang aturan baru dan karena ada wabah Covid-19. Kami belum mendapatkan jadwal tes kesehatan. Yang jelas mulai 4-11 September di rumah sakit Tipe A,” tutur Komisioner KPU Purbalingga Divisi Teknis Penyelenggara, Zamaahsari A.Ramzah SIP MIP, Jumat (28/8).
Pihaknya memastikan tes kesehatan di Klaten karena se Jawa Tengah hanya ada 3 rumah sakit Tipe A. Yaitu di RS Kariadi Semarang, RS Muwardi Surakarta dan Klaten. Purbalingga memastikan paslon akan dites kesehatan di RS Suraji Tirtonegoro Klaten.
“Kemungkinan jadwal Purbalingga di tanggal 7-11. Kami belum menerima jadwal dari Rumah Sakit. Kita tunggu saja,” tambahnya.
https://radarbanyumas.co.id/pilkada-purbalingga-ribuan-data-pemilih-berpotensi-bermasalah/
Tim pemeriksa dari IDI, BNN, dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Paslon harus melalui teknikal meeting sehari sebelumnya. Lalu ditambah dua hari tes/pemeriksaan. Karena Purbalingga juga akan bersamaan paslon wilayah lainnya di Jawa Tengah.
“Kabar dari IDI, BNN dan HIMPSI, butuh kurang lebih tes kesehatan 2-3 pemeriksaan. Yaitu selama proses pemeriksaan, paslon masih di lokasi RS,” tegasnya.
Sementara itu, saat proses pendaftaran bakal paslon ke KPU Purbalingga, tetap diwajibkan agar tidak bergerombol. Yang wajib datang hanya bakal paslon, parpol pengusung, seperti Ketua, Sekretaris dan tim penghubung. Sebagai antisipasi masyarakat ingin melihat, maka KPU telah menyediakan tayangan di chanel online.
“Pada hari pelaksanaan pendaftaran, kami juga dibantu aparat keamanan. Tujuannya agar tidak ada massa yang sampai masuk merangsek hanya karena ingin mendukung dan menyaksikan paslon mereka,” katanya. (amr)