DOK MASIH DILARANG : Jalur pendakian sebelum ditutup.
PURBALINGGA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga menegaskan jika Gunung Slamet tetap dalam kondisi Level II (Waspada). Gunung dengan ketinggian 3.428 Mdpl ini dinilai tidak terpengaruh adanya erupsi Gunung Merapi kurang lebih 5 hari terakhir ini. Meski aman, namun aktivitas pendakian dari Bambangan, Kutabawa Kecamatan Karangreja, masih ditutup, sejak setahun lalu.
Warga setempat juga tetap dilarang melakukan aktivitas dengan radius 2 kilometer dari kawah. Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Muchammad Umar Faozi MKes mengungkapkan, tidak ada data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebutkan aktivitas Gunung Slamet meningkat karena pengaruh erupsi Gunung Merapi.
“Aman, artinya tidak ada peningkatan aktivitas yang memicu erupsi. Harapannya tidak ada aktivitas yang mengkhawatirkan. Gunung juga sangat diminati, tidak aktivitas ekstrem,” ungkapnya, Jumat (26/6).
Pihaknya juga tetap berpedoman pada informasi dari lembaga yang memiliki kewenangan. Yaitu PVMBG dan Posko Pantau Gambuhan Pemalang. Mereka memiliki keakuratan info terkait hal itu. Namun upaya mengimbau warga masyarakat agar tetap tenang, tidak usah khawatir berlebihan, tetap dilakukan.
“Kita tetap harus memiliki kewaspadaan. Tapi bukan selalu takut pada kondisi gunung,” tambahnya.
Selanjutnya, BPBD meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh kabar- kabar yang belum tentu kebenarannya. Karena pemerintah pasti akan bersikap profesional, proporsional dalam melihat perkembangan gunung api ini.
Mantan Pengelola Pos Pendakian Bambangan, Slamet Ardianzah mengatakan, meski sepi, namun masih banyak pendaki yang menelpon maupun whatsapp dirinya. Tercatat ada yang dari Jabotabek, seputar Jateng dan luar Jawa dari Jambi.
“Saya kan sekarang sudah tidak mengelola pendakian, Karena sudah dikelola Perhutani. Namun informasi para calon pendaki masih kerap ke saya. Jadi saya paling jawab, belum boleh ada pendakian, dengan kata lain pendakian masih ditutup,” katanya.
Seperti diketahui, pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur Dukuh Bambangan Desa Kutabawa, resmi ditutup per 22 Juni 2019 silam. Biasanya, saat akhir tahun, para pendaki kebanyakan dari luar kota, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bekasi. Ditambah pendaki lokal Purbalingga dan Banyumas. (amr)