SEMPROT : Petugas Damkar Purbalingga saat memadamkan api di awal tahun di wilayah Kecamatan Bobotsari. CAHYO/RADARMAS
Angka Kebakaran Menurun
PURBALINGGA- Kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Bobotsari turun sebulan terakhir. Malah nihil. Dibanding awal tahun, kerugian menurun drastis. Awal tahun yaitu Januari- Februari kerugian mencapai Rp 1 miliar. Dengan jumlah kejadian sebanyak 9 kali. Jumlah paling besar di pertokoan baru- baru ini dan 8 lainnya bangunan rumah semi permanen.
Koordinator Pos Pemadam Kebakaran Bobotsari, Arief Wahyudi DN menjelaskan, kemungkinan selain musim hujan, nihilnya kebakaran karena banyak orang lebih berdiam diri atau berada di rumah. Sehingga kejadian kebakaran bisa diketahui atau potensi kebakaran bisa diminimalkan.
“Kesadaran masyarakat pada bahaya penyebab kebakaran sudah semakin baik. Seperti pada pemasangan instalasi listrik, dapur yang aman dan lainnya,” kata Wahyudi, Rabu (24/6).
Kabid Linmas dan Damkar Sat Pol PP Purbalingga, Ari Wibowo menjelaskan, jika dibanding tahun 2019 lalu selama setahun, hanya Rp 1,7 miliar. Kerugian itu baru sebatas taksiran dengan menghitung bangunan dan perhitungan di lokasi.
“Musim hujan sebenarnya tidak menjamin kebakaran menurun. Karena sejatinya kebakaran bisa disebabkan karena listrik, dan petir, seperti yang terjadi belum lama di wilayah Kecamatan Bobotsari,” katanya.
Jumlah kerugian tahun lalu didominasi penyebab karena tungku. Yaitu di pemukiman dan pabrik. Jika dilihat dari lokasi, maka kebakarandidominasi pemukiman di pedesaan dengan penyebab tungku/kompor.
Ari mengklaim, pihaknya sebenarnya tak kurang memberikan pemahaman kepada masyarakat, instansi, dan pihak lainnya agar tidak panik saat menghadapi kebakaran. Sehingga bisa mengambil sikap dan minimal segera melaporkan kepada pemadam kebakaran.
“Selain sosialisasi menyeluruh kepada sekolah, instansi, dan masyarakat umum, kami juga telah menyebarkan nomor kontak darurat ke semua RT se Kabupaten Purbalingga. Hal itu untuk mengantisipasi kebingungan saat terjadinya musibah,” tambahnya.
Meski kebakaran telah menyebabkan kerugian sebesar itu, harapannya tidak pernah ada korban jiwa dalam kejadian yang tidak pernah diinginkan itu. Karena biasanya kejadian kebakaran karena kelalaian saat pemilik rumah meninggalkan lokasi masak.
“Banyak yang lupa sedang memasak dan meninggalkan tungku maupun kompor menyala. Sehingga tiba- tiba api merembet dan menghanguskan bangunan,” rincinya. (amr)