CEK SUHU : Petugas di Golaga mengecek suhu tubuh pengunjung.
PURBALINGGA - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang direncanakan bakal kembali dibuka dalam penerapan tatanan baru atau new normal ini. Pihak pengelola tempat wisata pun saat ini telah memersiapkan berbagai penyesuaian untuk hal tersebut, salah satunya Kawasan Wisata Goa Lawa Purbalingga atau Golaga.
Pihak pengelola menyatakan, sejumlah protokol kesehatan pun telah disiapkan menjelang dibukanya kembali kawasan wisata yang berada di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja tersebut.
“Terkait kondisi saat ini, tempat wisata harus menyesuaikan protokol kesehatan, yang harus kita siapkan seperti tempat cuci tangan yang wajib ada pada setiap 50 meter,” ujarnya pada Rabu (10/6).
Selain itu, jumlah pengunjung pun akan dibatasi untuk menghindari kerumunan berlebih. Mereka yang akan memasuki kawasan Golaga juga wajib bermasker dan dicek suhu tubuhnya.
“Akan kita periksa dengan thermo gun. Yang suhunya di atas 37,5 derajat tidak diizinkan masuk,” imbuhnya.
Baca Juga:
Pasien Sembuh Covid Bertambah Lagi di Purbalingga Jadi 42 Orang
Dampak Covid-19 di Purbalingga, Peserta KB Alami Penurunan, Pemakaian Kontrasepsi Menjadi Hanya 20 Persen
Dengan segala protokol tersebut, Bambang mengatakan pihaknya telah siap jika nantinya Pemkab Purbalingga memutuskan membuka kembali sektor pariwisata. Golaga, bersama sejumlah obyek wisata unggulan lain di Purbalingga seperti Owabong dan Taman Akuarium Purbasari berhenti beroperasi selama sekitar tiga bulan akibat dampak dari pandemi ini.
“Tinggal menunggu Pemkab yang saat ini juga tengah menunggu persetujuan dari pemprov dan pusat,” ujarnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi sebelumnya menyebutkan, Pemkab Purbalingga bakal segera membahas dan membentuk Focus Group Discusion (FGD) untuk menyiapkan tatanan baru sektor pariwisata. Saat ini Pemkab tengah menunggu kebijakan dari Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang sedang menggagas suatu konsep pariwisata dalam tatanan baru atau new normal.
"Mengenai pembukaan obyek wisata, kami menunggu regulasi dari pemerintah provinsi dan pusat," ujarnya,” tuturnya. (nif)