Penjahit di Kampung Penjahit, Desa Sumampir, Rembang, Purbalingga, Bikin Masker Gratis Bantu Sesama

Selasa 31-03-2020,12:34 WIB

ISTIMEWA JAHIT MASKER GRATIS: Yuliana, salah satu penjahit di Desa Sumampir tengah membuat masker dari bahan kain. Pandemi virus corona (Covid-19) dihadapi warga dan elemen masyarakat di Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, dengan tegar hati. Sebagai wujud nyata peduli pencegahan dan antisipasi berkembangnya Covid-19, warga mendonasikan uangnya melalui tim peduli sosial, untuk dialokasikan pembuatan masker. Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, dikenal sebagai kampung penjahit di Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya wabah virus corona, sekitar 20 penjahit yang ada di Desa Sumampir gotong royong membuat masker dari kain untuk warga. Puluhan penjahit dengan sukarela menyanggupi dan membantu pembuatan masker dengan biaya nol rupiah alias gratis. “Ini wujud bantuan kecil pada kemanusiaan. Harapannya, semua bisa merasakan salah satu alat pelindung diri ini. Meski berwujud masker,” ujar salah satu penjahit, Yuliana kepada Radarmas, Senin (30/3). Yuliana menuturkan, dalam sehari hanya bisa membuat masker 50 pieces masker. Karena dia juga harus mengerjakan pesanan jahitan lainnya. Namun semua diupayakan dengan cepat dan target ribuan masker yang ditanggung semua penjahit. “Ada lebih dari 20 orang penjahit seperti saya yang mengerjakannya. Kepedulian warga Sumampir sangat tinggi. Terlebih semua kompak lawan Corona,” tambahnya. Ina Farida, Koordinator Penggalangan Dana menceritakan, ide donasi dimulai dengan memanfaatkan situs jejaring sosial. Informasi ini kemudian menyebar dari mulut ke mulut. Gerakan dimulai dengan langkah anak-anak muda yang menggalang kegiatan amal mengumpulkan dana cegah Covid-19 sejak Rabu (24/3) lalu. “Kalau dihitung sejak penggalangan dana, hampir seminggu upaya ini kami lakukan. Pemotongan kain mulai Rabu (24/3) lalu dan sampai saat ini sudah dibuatkan masker sebanyak 2.500 masker,” ungkap Ina, kemarin siang. Dana total hasil donasi kisaran Rp 5,8 juta ditargetkan menjadi masker hingga 6.000 pieces. Namun mungkin 4.000 dulu, sembari melihat donasi yang ada bertambah lagi. “Kami prioritaskan untuk warga dan tenaga medis di Puskesmas Rembang yang kabarnya kesulitan mendapatkan masker. Paling tidak, dengan masker berbahan kain ini bisa membantu warga dan tenaga medis,” tambahnya. Dikatakan Ina, awalnya dana yang terkumpul dan berasal dari warga Sumampir akan digunakan untuk membeli masker siap pakai. Ternyata harganya mencapai Rp 10 ribu per pieces. Kemudian muncul ide membuat masker dengan bahan kain. “Warga Sumampir jumlahnya sekitar 11 ribu orang. Dengan jumlah masker yang kita buat nanti memang belum mencukupi. Namun semaksimal mungkin kami upayakan. Agar setiap rumah punya persediaan masker. Semoga ada jalan demi membantu sesama,” tuturnya. (amr/acd)

Tags :
Kategori :

Terkait