ADITYA/RADARMAS
BERSANTAI: Sejumlah pengunjung Alun-alun Purbalingga asik bersantai bersama kerabat dan keluarga.
PURBALINGGA - Revitalisasi Alun-alun Purbalingga yang dianggarkan melalui APBD Perubahan 2019, tak kunjung dikerjakan. Padahal, tahun anggaran 2019 tinggal menyisakan waktu kurang dari tiga bulan lagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga Sigit Subroto mengatakan, saat ini dokumen lelang revitalisai Alun-alun Purbalingga sudah masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). "Tinggal menunggu pemenang lelangnya saja," katanya kepada Radarmas, Jumat (25/10).
Berdasarkan data yang diperoleh di ULP, saat ini lelang revitalisasi Alun-alun masih dalam tahap pengumuman pasca kualifikasi. Pengumuman pemenang lelang direncanakan pada tanggal 4 November 2019. Sedangkan, penandatanganan kontrak direncanakan pada tanggal 14 November 2019.
Kendati demikian, Sigit mengaku tetap optimis proyek revitalisasi Alun-alun bisa selesai tepat waktu. Meski, sisa tahun anggaran 2019 tak lama lagi. "Pekerjaannya hanya revitalisasi paving dan pembuatan taman. Serta penambahan tanaman di setiap sudut Alun-alun," jelasnya.
Dia menjelaskan, revitalisasi Alun-alun yang dilakukan adalah untuk mempercantik bagian salah satu ruang terbuka yang kerap dikunjungi masyarakat itu. Sebab, paving yang ada sudah mulai rusak dan bergelombang. "Nanti akan ada taman dan pavingnya akan dibuat bermotif," imbuhnya.
Sigit juga mengungkapkan, anggaran yang digunakan untuk revitalisasi Alun-alun ini berasal dari APBD Perubahan 2019. "Nilai pagunya adalah Rp 1 miliar," ujarnya.
Pantauan Radarmas kondisi Alun-alun bagian utara cukup memprihatinkan. Selain paving yang sudah bergelombang, pohon beringin sebelah barat juga mulai mengering.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko menjelaskan, untuk perawatan dan pemeliharaan Alun-alun menjadi tanggung jawab pihaknya. Diakui olehnya, pohon beringin yang berada di sebelah barat mengering dan rentan mati.
"Kami sebisa mungkin akan mempertahankan pohon beringin yang ada agar tidak mati. Namun, jika mati itu masih jadi tanggungjawab pihak ketiga yang menanam pohon di lokasi tersebut. Jadi akan diganti pohonnya jika ternyata kering dan mati," ungkapnya. (tya/acd)