Goentoer Darjono Terancam Tak Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Indonesia

Rabu 02-05-2018,11:00 WIB

PURBALINGGA - Manajemen Persibangga harap-harap cemas menjelang bergulirnya Piala Indonesia 2018, 8 Mei mendatang. Hal ini disebabkan kondisi kandang Persibangga, Stadion Goentoer Darjono rusak karena non stop untuk turnamen sepakbola. Rusaknya lapangan stadion, mengancam peluang Persibangga untuk menjadi tuan rumah turnamen sepakbola yang diikuti tim Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. "PSSI mengutamakan tim liga bawah, termasuk Persibangga untuk menjadi tuan rumah. Namun, kelayakan stadion akan menjadi catatan utama," jelas Media Officer Persibangga Joko Santoso, Selasa (1/5). LATIHAN : Persibangga saat berlatih di stadion. Persibangga tak lagi berlatih di stadion karena lapangan rusak.ADITYA/RADARMAS Jika Stadion Goentoer Darjono dianggap tidak layak, maka Persibangga tak bisa menjadi tuan rumah. Hal itu akan merugikan Persibangga. Sebab, dengan menjadi tuan rumah Persibangga bisa mendapatkan pemasukan tambahan dari penjualan tiket dan match fee tuan rumah dari PSSI. "Untuk itu, kami mendesak kepada Dinporapar selaku pengelola stadion untuk bisa membenahi lapangan yang rusak sebelum PSSI melakukan verifikasi stadion," tuturnya. Menurutnya, minimal Dinporapar mengurug lapangan yang rusak dengan pasir dan tanah. Serta meratakan bagian lapangan yang bergelombang. "Bisa dilakukan disela-sela turnamen yang sedang berjalan saat ini," imbuhnya. Sementara itu, PSSI akan menggelar drawing Piala Indonesia pada 3 Mei di Pakansari, jelang laga terakhir PSSI Anniversary Cup 2018. Persibangga akan memulai perjuangan di Piala Indonesia 2018, pada babak 128 besar. Pada babak 128 besar dan 64 besar, turnamen ini akan menggunakan sistem knock out di satu pertandingan (single match). Memasuki babak 32 besar, turnamen akan mulai menggunakan sistem kandang dan tandang. Seluruh tim dari berbagai divisi akan memulai sejak babak 128 besar. Nantinya, pertandingan Piala Indonesia akan bergulir di antara pertandingan-pertandingan liga. Joko menjamin jadwalnya tidak akan mengganggu jadwal pertandingan liga yang lebih dulu dibuat. Dia menegaskan, Piala Indonesia harus kembali lagi dalam kancah sepak bola Indonesia. PSSI juga akan memberikan bayaran tiap pertandingan (match fee). Di babak 128 besar, match fee yang diberikan hadiah sebesar Rp 100 juta dengan pembagian 40 persen untuk tim kandang dan 60 persen untuk tim tamu. Pembagian ini juga berlaku di babak 64 besar. Namun bedanya, besaran match fee bertambah menjadi Rp 125 juta per pertandingan. Masuk ke babak 32 besar yang berformat home and away, match fee bertambah menjadi Rp 150 juta per klubnya. Di babak perempat final Rp 200 juta per tim dan di semifinal Rp 250 juta per timnya. Di semifinal dan final, tiap tim bakal mendapat hadiah. Untuk juara 1 Rp 3 miliar, juara dua Rp 2 miliar, juara tiga Rp 1 miliar, dan juara empat Rp 500 juta. (tya/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait