Pembunuhan di RT 2 RW 1 Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga membuat warga sekitar terhenyak. Mereka tidak menyangka kejadian keji menimpa tetangga mereka.
Salah satu warga sekitar Sumiati, mengaku melihat dua orang laki menggunakan sepeda motor bertamu ke rumah tetangganya itu. Pelaku diterangai sudah mengenal baik korban.
“Jam 11.00 saya hanya melihat ada dua orang laki- laki berpenampilan rapi menggunakan motor keluar gang menuju ke arah jalan keluar. Namun entah itu pelaku atau tidak, karena nyaris warga sama sekali tidak menduga ada pembunuhan. Lingkungan juga sepi dan tak ada suara gaduh di rumah itu,” papar Sumiati.
Rustini (50), warga lainnya juga terkejut mendengar adanya pembunuhan. Ia menduga pelaku memang sudah dikenal baik oleh korban. Rustini mendengar ketika itu ada tamu laki- laki. Padahal, menurut Rustini, keluarga korban tidak mudah menerima tamu. Bahkan dia yang mengenal keluarga korban dan sudah dekat dengan kedua korban saja tidak akan langsung dibukakan pintu ketika datang untuk suatu urusan.
“Saya pernah mengantarkan surat terkait kegiatan Posyandu, Hanani tidak langsung membuka pintu, tapi bertanya dulu dari jendela. Saat saya kelihatan baru pintu dibuka,” ungkapnya.
Beberapa warga setempat sempat melihat nenek Eti keluar rumah menuju penjual sayuran tak jauh dari rumahnya kurang lebih beberapa jam sebelum ditemukan tak bernyawa. Sedangkan Hanani yang ditemukan tergeletak di dalam kamarnya, dinilai tak pernah mengeluh sedang menghadapi masalah dengan siapapun.
Beberapa tetangga dekat korban mengaku melihat nenek Eti berjalan ke warung sayuran dekat rumah sekitar pukul 09.00. Bahkan ada yang menegur tidak biasanya jam seperti itu nenek Eti baru membeli sayuran.
“Nenek Eti sempat menjawab, perutnya sedang sakit dan akan membeli sayuran dan memasak kemudian makan. Tidak ada keanehan dan kondisi lingkungan juga sepi,” kata Supeno yang juga masih keluarga nenek Eti.
Dia juga mengatakan, jika nenek Eti lebih sering di rumah. Misalpun keluar rumah hanya ketika ke musala dan membeli belanjaan sayuran. Kemungkinan karena sudah cukup tua dan lebih memilih bersama cucunya, Hanani di rumah.
Yang cukup menjadi pertanyaan adalah terhapusnya akun Facebook korban Hanani. Entah siapa yang menghapus. Namun saat Radarmas mencoba mencari akun atasnama Hanani tidak ada lagi. Akun bernama Iwan Fakhruddin, yang mengaku sebagai pembimbing akademik sekaligus pembimbing skripsi di Jurusan Akutansi UMP, mengaku terhapusnya akun tersebut. "FB Hanani kebetulan jg terhapus....Ndak tahu siapa yg menghapus.." tulisnya dalam komentar distatus akun bernama Aida Pratama sekitar pukul 22.06 WIB.
Sementara itu, entah siapa yang memulai, pasca pembunuhan foto-foto korban banyak beredar di media sosial. Foto yang semestinya tidak pantas untuk disebarluaskan. (amr/acd)