Desa Kedungbenda Tawarkan Wisata Susur Sungai Klawing dan Wisata Budaya

Rabu 28-12-2016,06:32 WIB

Desa Kedungbenda memiliki potensi wisata yang cukup menarik. Selain panorama alam dengan Sungai Klawingnya yang mempesona, Desa Kedungbenda juga memiliki kesenian dan budaya leluhur yang masih lestari. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Akses yang mudah setelah dibangunnya Jembatan Linggamas, membuat sektor wisata di Desa Kedungbenda menggeliat. Salah satunya adalah wisata susur Sungai Klawing. Selain menikmati pesona Suungai Klawing dengan perahu, menyusuri perkampungan nelayan sungai, pengunjung juga dapat menikmati sajian khas kuliner Kedungbenda. Yakni, Kupat landan dan ikan sungai. Tak hanya itu, wisatawan juga dapat menikmati wisata petik pepaya di kebun tepi sungai. Ikan sungai yang gurih akan pas dipadukan dengan kupat landan. Suasana bersantap akan makin nikmat sambil duduk di gazebo di tepi Sungai Klawing dan rindangnya pohon bambu. Kupat Landan bentuknya seperti kupat biasa, tetapi dimasak dengan air yang dicampur abu batang padi dan pelepah daun kelapa sehingga rasanya lebih gurih. Pengunjung yang datang ke desa wisata Kedungbenda ini, selain menikmati kuliner ikan Senggaringan juga bisa mencoba makanan khas desa seperti cimplung ketela pohon, mendoan dan miwo. Harganya, cukup terjangkau, tentunya jauh dibawah tarif harga di rumah makan. Haryadi mengatakan, Ikan sungai jenis Senggaringan dan ikan sungai lainnya yang disajikan merupakan hasil tangkapan para nelayan Kedungbenda. Ikan ini tidak dijual mentah kepada masyarakat umum, namun dijual dalam keadaan matang digoreng,” katanya. Haryadi menambahkan, ada banyak destinasi di Desa Wisata kedungbenda, mulai dari peninggalan benda bersejarah Lingga Yoni, Pesarean Dipokusumo, wisata budaya, perahu wisata, susur kampung nelayan hingga Congot. Pada tahun ini, Pemerintah Desa melalui Kelompok Sadar Wisata Pesona Wisata gencar mengembangkan wisata susur Sungai Klawing. "Ke depan kami akan mengembangkan Wisata Congot, tempat pertemuan arus Sungai Klawing dan Sungai Serayu. Akses menuju ke Congot akan dibenahi," tandasnya. Selain wisata berbasis alam, wisata budaya dan religi juga ada. Desa Kedungbenda rutin mengadakan tradisi Suran setiap datang bulan Sura. Ada juga kesenian Lengger, Ebeg, Dames dan Wayang Kulit yang dipeloporo oleh Ki Dalang Slamet Mugito. Selain didukung oleh Pokdarwis Pesona Wisata, pengembangan wisata di Kedungbenda juga mendapatkan dukungan dari Grup Kidungan dan masyarakat Kedungbenda secara luas. Desa Kedungbenda juga memiliki potensi kerajinan ban bekas yang diolah menjadi meja, kursi, springbed dan lainnya. Kualitasnya cukup bagus dan harganya sangat terjangkau. (bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait