KEPALA Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Ir Sigit Subroto MT mengatakan, pohon beringin tumbang karena sudah dimakan usia.
Hal itu bisa dilihat di bagian bawah pohon yang sudah keropos. "Selain itu juga karena akar pohon tak mampu menahan beban pohon ketika disapu puting beliung. Akar pohon saya lihat terlaku kecil, sedangkan pohon terlalu rindang karena terlalu banyak dahan dan daun," ujarnya.
Dia mengakui, seharusnya ada pemeliharaan pohon dengan memotong beberapa bagian dahan pohon yang ditanam sejak zaman pemerintahan Bupati Goentoer Darjono tahun 1975 tersebut.
Namun, sebelum pihaknya melakukan pemeliharaan, tumbangnya pohon beringin sudah terjadi. "Ini akan menjadi pembelajaran banyak bagi kami. Kami akan memangkas dahan pohon-pohon peneduh jalan yang sudah terlalu rimbun dan usianya sudah tua," jelasnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Purbalingga Ichda Masrianto mengungkapkan, sebenarnya pohon beringin yang tumbang bisa ditanam lagi, seperti pohon beringin di Alun-alun Purwokerto yang dipindah ke lokasi lain.
"Namun atas perintah bupati, pohon beringin yang tumbang diganti dengan yang baru ini karena usianya sudah tua dan lapuk di beberapa bagian. Termasuk pohon beringin sebelah timur yang kondisinya juga nyaris sama dengan pohon beringin yang tumbang," jelasnya.
Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM menjelaskan, kondisi pohon sudah tidak mungkin ditanam lagi. Pihaknya akan mengganti pohon beringin Alun-alun dengan pohon beringin baru. Termasuk pohon beringin di sisi sebelah timur yang usianya sudah tua.
"Kebetulan tahun depan kami berencana merevitalisasi Alun-alun Purbalingga. Jadi akan kami tangani menyeluruh, termasuk pohon beringin," ujarnya. (tya/amr/dis)