PURBALINGGA - Lelang proyek saat ini sudah menerapkan keterbukaan dalam proses lelang yang dilakukan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Namun pemerintah diminta tetap melihat latar belakang rekanan atau kontraktor. Bila kontraktor memiliki latar belakang nakal atau banyak melakukan pelanggaran, jangan sampai diloloskan.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Purbalingga, Adi Yuwono SH. Menurutnya, selama ini legislatif hanya mengetahui kesepakatan penganggaran. Namun untuk lelang dan siapa saja kontraktor yang ikut dan lolos, tidak pernah tahu.
“Jangan sampai kontraktor yang berlatarbelakang tidak baik masih lolos juga. Kami akui banyak yang berganti payung ataupun ikut menggarap sub pekerjaannya demi tetap bisa menjalankan pekerjaannya. Namun pemkab harus jeli saat verifikasi berkas fisiknya,” tegasnya.
Dia mencontohkan, jika banyak catatan dan apalagi pernah putus kontrak, maka harus menjadi bahan pertimbangan matang saat lelang. Karena jika diloloskan dikhawatirkan dalam pelaksanaannya akan menghasilkan output yang tidak menguntungkan.
“Kami bukan sedang menjelekkan rekanan, namun akan lebih aman dan afdol jika kontraktor yang menjalankan proyek memiliki latar belakang yang handal dan baik. Untuk tahapan APBD tahun 2017 mendatang yang saat ini mulai dilakukan, pihaknya berjanji akan terus mengawasi lebih cermat. Beberapa anggaran yang besar untuk infrastruktur akan lebih kami teliti,” tuturnya.
Sementara itu, seluruh proyek fisik yang ada dibawah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah laku. Total ada 29 proyek fisik yang didanai APBD Perubahan 2016. "Sudah terlelang semua dan sudah ada penadatangan kontrak kerja. Sebagian besar juga sudah mulai dikerjakan oleh rekanan yang memenangkan lelang," kata Kepala DPU Kabupaten Purbalingga Ir Sigit Subroto MT.
Dia menjelaskan, dari 29 kegiatan fisik, pelebaran Jalan Onje dan Jalan Jambu Karang merupakan proyek dengan nilai kontrak terbesar. Total dana yang dikucurkan untuk melebarkan dua jalan yang berada di sebelah kanan dan kiri Pendapa Dipokusumo mencapai Rp 3,2 miliar.
Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengatakan, dalam masa kempemimpinannya, dia dan wakil bupati akan membangun infrastruktur yang memadai untuk memecahkan persoalan yang ada di masyarakat.
"Di kota ini, bertahun-tahun jalan banyak jalan yang sempit sehingga akses masyarakat terganggu. Pelebaran jalan ini muaranya untuk mensejahterakan rakyat, bukan untuk pencitraan," katanya.
Selain di tengah kota, jalan jalur arah pelebaran perkotaan juga akan diperluas seperti Jalur Purbalingga-Bancar-Kalikajar-Kejobong, Purbalingga-Gombong dan Jalan Cahyana Baru (Perempatan Banteng-Mewek). Jalur wisata juga akan diperluas untuk meningkatkan pariwisata di Purbalingga, jalur wisata yang akan diperluas yaitu Jalur Selaganggeng-Serang-Kutabawa-Karangreja.
"Tahun ini, sampai bulan Oktober sudah 1,6 juta Wisatawan yang masuk ke Purbalingga. Harapannya kalau akses jalannya bisa clear maka bisa meningkatkan,” imbuhnya. (amr/tya/sus)