PURBALINGGA - Usai perbaikan di beberapa titik karena kerusakan pipa jaringan PDAM, manajemen PDAM mengklaim mengalami kerugian hingga Rp 100 juta lebih. Perusda milik Pemkab Purbalingga itu sudah berhitung kasar dan menemukan angka kerugian.
“Ini belum yang secara immateri berupa keluhan gangguan karena saat rusak, aliran air tidak jalan. Nyaris tiap hari ada telepon mengeluhkan hal ini. Jelas ini tetap kami yang turun dan memperbaiki,” kata Kabag Teknik PDAM Sugeng, kemarin.
Mereka menyadari kurangnya koordinasi antara pelaksana proyek perbaikan jalan di sepanjang jalur pipa jaringan dengan manajemen PDAM. Ada puluhan titik yang menyebabkan galian jalan merusak pipa jaringan PDAM.
Puluhan titik seperti di ruas Jalan Kaligondang, Kutasari, Kalimanah dan lainnya, kerusakannya beragam dan rata-rata di pipa jaringan besar. Kerugian saat ini seperti non materi lebih pada pelayanan yang tidak optimal karena air terbuang dan pipa kemasukan tanah.
“Bisa dikatakan sebelum pekerjaan dimulai, pihak rekanan proyek tak ada koordinasi dengan kami. Sehingga tiba-tiba ada laporan dari masyarakat yang mengatakan air macet dan kotor,” tambahnya.
Seharusnya sebelum pekerjaan penggalian menggunakan alat berat, ada koordinasi lebih teknis dengan PDAM. Sehingga diketahui peta jaringan pipa PDAM dan kondisinya.
Berdasarkan pantauan Radarmas, di ruas jalan raya Kalikajar-Kembaran Wetan, pipa PDAM berukuran besar sempat rusak karena saat penggalian dengan alat berat bahu jalan ambrol. Namun pada hari yang sama, pipa langsung bisa ditangani meski sempat tersendat. Begitu juga di Kalimanah dan lainnya. (amr/sus)