PURBALINGGA- Banjir Sungai Klawing yang menggerus bawah jembatan Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga selama beberapa pekan terakhir telah meruntuhkan bangunan bronjong (matras) sungai itu. Tak hanya itu, terjangan banjir juga mengancam jembatan dan telah merobohkan pondasi kios atau toko di sisi Selatan sungai.
Jika tidak segera diatasi, maka banjir yang bisa datang sewaktu- waktu bisa menyebabkan sejumlah kios itu terkikis dan aliran air bisa masuk dan mengancam badan jalan raya di dekat jembatan. Padahal jalan raya itu vital karena menghubungkan Purbalingga dengan Kecamatan Kaligondang hingga ke Rembang maupun Pengadegan.
Agus, pemilik kios yang hancur pondasinya karena banjir mengatakan, tidak adanya bronjong bisa menyebabkan air masuk lewat bawah bangunan kios miliknya. Kemudian alirannya mengikis lapisan tanah di bawah jalan aspal dekat jembatan.
“Lapisan tanah di bawah kios dan jembatan dulunya hanya urukan tanah dan sirtu, jika kembali banjir, maka air bisa bebas masuk. Ini berbahaya, harus segera ada penanganan oleh pemerintah melalui dinas atau instansi terkait,” ungkap Agus, Selasa (12/7).
Saat ini dirinya hanya melakukan perbaikan tembok dan pondasi. Namun ancaman banjir tetap menghantui jika bronjong tidak segera dibangun kembali. “Saat ini hanya sebatas penanganan darurat agar air tidak masuk ke bawah kios dan mengikis lapisan tanah di bawah aspal,” tambahnya.
Sutimin, warga sekitar lokasi jembatan mengaku, hilangnya bronjong berlangsung tidak sekali banjir. Namun pada banjir kedua pada pekan pertama Juni lalu. Ketinggian air sungai Klawing saat itu sudah menutup matras paling tinggi. Bahkan sudah sampai kelihatan sekali dekat dengan taman Maerakaca, Bancar.
“Kalau jembatan karena ada paku buminya di tiang pancang, kemungkinan masih kuat. Namun jika dibiarkan, juga berbahaya, bisa mengancam kondisi bangunan jembatan,” ungkapnya.
Pantauan Radarmas di lokasi pada Selasa (12/7) siang kemarin, kondisi pondasi di kios sudah ada yang ikut terbawa arus. Bagian bawah berlubang dan aliran air bisa dengan bebas masuk ke sisi Selatan karena tanpa batasan bronjong atau matras itu. (amr)