Melihat Tradisi Kejawen di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas

Jumat 23-07-2021,16:47 WIB

Juru kunci Altar Mbah Kuntjung Klenteng Boen Tek Bio Banyumas menaikan sesaji. (FIJRI/RADARMAS) BANYUMAS - Penanggalan Jawa pada Kamis Wage merupakan waktu yang ditunggu oleh umat yang meyakini menaikan sesaji di Altar Mbah Kuntjung Klenteng Boen Tek Bio Banyumas. Menaikkan sesaji di altar Mbah Kuntjung merupakan bentuk penghormatan kepada Parasuci di tanah Jawa. Khususnya para leluhur di Banyumas. Sekaligus dipahami sebagai slamatan. https://radarbanyumas.co.id/imlek-tahun-2572-ritual-peribadatan-di-klenteng-hok-tik-bio-purwokerto-dibatasi/ Humas Klenteng Boen Tek Bio Banyumas Sobita Nanda menjelaskan tidak hanya umat di Banyumas yang menaikan sesaji di Altar Mbah Kuntjung. Juga, luar kota bahkan luar negeri. "Menaikan sesaji di Altar Mbah Kuntjung menjadi salah satu yang khas di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas," terang Sobita, Kamis (22/7). Juru kunci Altar Mbah Kuntjung selalu melayani umat yang meminta tolong menaikan sesaji. Baik pada hari biasa maupun hari khusus misalnya Senin Wage atau Kamis Wage. Sajian di Altar Mbah Kuntjung berupa jajanan pasar. Tidak ada ingkung atau daging serta ikan. Hal tersebut, sesuai petunjuk Mbah Kuntjung. Juru kunci Altar Mbah Kuntjung Edi Sumarno menambahkan membeli keperluan sesaji harus di pagi hari ke pasar. Terlambat waktu bisa kehabisan. Sesaji diletakan di tampah. Terdiri dari berbagai macam jajanan pasar. Diantaranya kembang telon, masing-masing sejodoh pisang raja, ambon dan emas. Selain itu, ada ketupat putih dan merah. Juga, rames, mendoan, kerupuk, kluban. Lalu, tape, ciwel, getuk, jenang, ketan, jipang dan masih banyak yang lainnya. "Umat menaikan sesaji meminta keberkahan. Ada yang sakit memohon kesehatan, keselamatan. Ada yang sebagai ucapan terima kasih," rinci Edi. (fij)

Tags :
Kategori :

Terkait