NEKAT MELINTAS : Pengendara roda empat nekat melintas di Jembatan Sungai Tajum yang rusak, meski terpampang larangan untuk melintas. ALI IBRAHIM/RADARMAS
AJIBARANG - Jembatan Sungai Tajum di Desa Tiparkidul, Kecamatan Ajibarang rusak parah. Sayangnya, larangan melintas di jembatan tersebut masih dilanggar padahal hal itu membahayakan pengguna jembatan.
Salah satu warga Jasrun (45) mengatakan, dirinya dan warga lainnya nekat melintas karena mencari jalan yang singkat meski jika dilalui, jembatan berasa "goyang". "Kalau tidak lewat sini jauh banget muternya," katanya.
Vitalnya jembatan ini membuat banyak yang nekad melintas. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses singkat warga Tiparkidul menuju Kecamatan Purwojati dan Kecamatan Wangon.
Sebuah taksi juga nekat melintas di jembatan yang pondasinya sudah tergerus air itu. "Tadi ada penumpang rumahnya di desa seberang sana, jadi ya terpaksa lewat sini. Saya rasakan memang jembatannya sudah goyang-goyang, saya juga takut," jelas Marzuki, sopir taksi tersebut.
Pantauan Radarmas, jembatan sepanjang 80 meter dengan lebar 3 meter yang melintang di atas Sungai Tajum tersebut kontruksinya sudah tidak beraturan. Sejumlah tiang penyangga jembatan amblas, akibatnya badan jembatan menjadi turun membuat sambungan jalan menganga cukup lebar. Jika dilewati, jembatan terasa sudah miring menimbulkan rasa was-was bagi yang melintas.
Kerusakan jembatan sudah mulai terjadi sekitar 4 tahun lalu. Derasanya aliran air Sungai Tajum saat banjir diduga menggerus sejumlah pondasi tiang penyangga jembatan sehingga jembatan melengkung dan miring.
Kekhawatiran warga saat ini sangat beralasan, karena kondisi bangunan jembatan semakin parah dan berpotensi ambruk. Jika jembatan ambruk, warga yang akan ke pasar induk Ajibarang terpaksa memutar lebih jauh dengan jarak tempuh 10 hingga 15 kilometer.
Kepala Desa Tiparkidul, Riyanto membenarkan kondisi jembatan memang sudah mengkhawatirkan. Menurutnya jembatan Sungai Tajum yang dibangun pada tahun 2011 ini merupakan akses vital bagi warga.
"Saat ini kondisinya semakin mengkawatirkan, badan jembatan sebelah selatan sepanjang kurang lebih 17 meter sudah turun sekitar 15 cm," katanya.
Menurutnya tahun lalu, pihaknya sudah menyampaikan permohonan perbaikan kepada Dinas terkait. Namun masih menunggu untuk dianggarkan. "Ini kami sebenarnya menunggu perbaikan katanya dari provinsi, tapi sampai saat ini belum juga terealisasi," pungkasnya. (ali)