Pembangunan Irigasi Bendung Gerak Serayu Berpotensi Ganggu Petani

Kamis 27-09-2018,14:00 WIB

TERGELETAK : Material pembangunan irigasi saluran sekunder yang masih tergeletak di pinggir jalan. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS SUMPIUH - Pembangunan irigasi Bendung Gerak Serayu berpotensi akan mengganggu petani. Pasalnya, ketika petani sebentar lagi membutuhkan air untuk lahan pertanian mereka, namun justru rehab saluran irigasi belum selesai pengerjaannya. "Penyedia jasa sudah dikasih waktu pengerjaan irigasi pada saat penutupan total kemarin, Juli sampai September. Kalau penyedia jasa belum selesai, jangan sampai mengganggu petani. Proyek harus dihentikan kalau mengganggu," jelas Kepala UPTD PU Wilayah Sumpiuh Imam Pamungkas, Rabu (26/9). Berdasarkan data yang dihimpun Radarmas, rehab irigasi yang masih dalam proses diantaranya di Desa Grujugan Kecamatan Kemranjen. Selain itu, kegiatan baru akan berjalan di Desa Selandaka Kecamatan Sumpiuh. Kegiatan rehab irigasi belum berjalan juga berada di Desa Gumelar Kidul Kecamatan Tambak. Kepala Dusun 1 Desa Gumelar Kidul, Khadis, mengatakan pembangunan irigasi saluran sekunder sepanjang dua kilometer. Sedangkan saluran tersier mencapai 800 meter. "Dari penyedia jasa beberapa waktu lalu minta kepada desa untuk mencarikan sepuluh tenaga kerja. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi kapan akan ke sini," tukas Khadis. Irigasi saluran sekunder mengairi sekitar 130 hektare areal persawahan di Desa Gumelar Kidul. Pembangunan tersebut sangat diharapkan. Sebab, irigasi sudah mengalami kerusakan. "Irigasi bocor dan lama-lama irigasi ambrol karena pengikisan. Awalnya bolong-bolong untuk rumah kepiting dan tikus," tutup Khadis. (fij)

Tags :
Kategori :

Terkait