IZIN: Rahmawati izin tidak masuk dan dilaporkan menghilang. Diduga dia menemui seseorang yang dikenalnya melalui media sosial
PURWOKERTO- Salah satu guru Pendidikan Agama Islam SDN Kalipetung dilaporkan menghilang. Guru yang bernama Rahmawati Nur Aziz tersebut diduga menemui kenalannya di media sosial.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso MHum mengaku sudah mendapatkan kabar tersebut pada Minggu (2/9) pagi. Menurutnya, berdasarkan laporan dari kepala UPK Wangon, Rahmawati Nur Aziz (23) merupakan Guru PAI Wiyata Bakti SDN Kalipetung UPK Wangon. Yang bersangkutan pada Sabtu (1/9) lalu sekira pukul 12.00, meminta izin ke Kepala SDN Kalipentung.
"Dia juga menyampaikan ke teman guru ada kepentingan keluarga ke Purwokerto. Sebelum berangkat laptop dan uang tabungan siswa dititipkan kepada teman guru SDN Kalipetung yaitu Bu Susi," kata Purwadi.
Sabtu sore sekira pukul 16.30, orang tua Rahmawati menanyakan keberadaan anaknya kepada guru yang dititipi barang oleh Rahmawati. Selanjutnya, Minggu (2/9), orang tua melapor ke Polsek Wangon.
Purwadi menambahkan, Kepala UPK Wangon, Kepala SDN Kalipetung dan rekan guru Rahmawati pun sudah berkunjung ke rumah korban untuk meminta informasi kepada keluarga. Informasi yang didapatkan, sudah sekitar tiga minggu korban Rahmawti berkenalan dengan seseorang bernama Bagus Dwi Anggoro. "Perkenalan tersebut melalui Facebook," katanya.
Bagus Dwi Anggoro, dikatakan Purwadi, mengaku sebagai dokter di Cirebon. Disinyalir, Bagus DA menggunakan hal-hal yang tidak sewajarnya selama berkenalan dengan Rahmawati. "Korban kira-kira dalam keadaan kurang kesadaran," kata Purwadi.
Informasi lain yang didapatkan dari tim yang berkunjung ke rumah Rahmawati, kata Purwadi, Bagus DA sudah pernah berkunjung ke rumah Rahmawati dan ditemui oleh ibu korban. Bahkan Rahmawati sudah beberapa kali transfer uang kepada Bagus. Nilanu sekitar Rp 7 juta. Laptop Rahmawati juga dibawa Bagus.
"Diperkirakan korban ke Purwokerto akan menemui Bagus DA," tambahnya.
Informasi lain yang didapatkan, Rahmawati sudah bisa dikontak oleh keponakannya. Rahmawati menyampaikan jika kalau urusan sudah selesai, maka dia akan langsung pulang. "Namun sampai saat ini, Rahmawati belum pulang ke rumah di Desa Cikakak Wangon," ungkapnya.
Purwadi menambahkan dengan informasi tersebut berarti keberadaan guru tersebut masih jelas. Untuk yang berhubungan dengan tidak masuk kerja maka akan diberikan teguran atau sanksi lain yang tepat. "Saya kira yang penting untuk peringatan bagi yang lain jangan tergiur dengan pergaulan di medsos," tutupnya. (ida)