BANYUMAS-Untuk melestarikan khasanah pengetahuan klasik dan penguatan jati diri bangsa Indonesia, Garga Bangsa menggelar Musabaqoh Kitab Kuning Tingkat Nasional bagi santri, pelajar dan mahasiswa. Untuk wilayah Kabupaten Banyumas, babak penyisihan peserta lomba akan diadakan di Ponpes Miftahul Huda, Pesawahan Kecamatan Rawalo pada Minggu (2/4).
GELAR MUSABAQOH : Papan pengumuman Musabaqoh Kitab Kuning tingkat Banyumas terlihat di depan kantor DPC PKB Banyumas belum lama ini.
Ketua panitia dari Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Garda Bangsa Banyumas, Slamet Ibnu Anshory mengatakan, lomba ini terbuka bagi para santri, khususnya dari pondok pesantren di wilayah Banyumas. Diharapkan dengan kegiatan lomba ini, khasanah kaum santri untuk kebangkitan bangsa akan terus lestari. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Lahir Garda Bangsa ke-18.
"Karena sudah terbukti khasanah pengetahuan klasik itu sarat nilai kebangsaan dan kemajuan. Karya klasik para ulama ini juga sangat penting untuk menumbuhkan jatidiri bangsa Indonesia dan mampu menjawab problematika bangsa Indonesia,"katanya.
Adapun kata Slamet, dari sekian banyak kitab klasik yang diperlombakan, diambil empat kitab klasik yaitu Fatkhul Qorib, Nadhom Imrithi, Ihya Ulumuddin dan Alfiah Ibnu Malik. Kitab-kitab tersebut adalah bagian dari kitab klasik yang biasa dipelajari kalangan santri di pesantren hingga langgar di pedesaan.
"Dengan pembelajaran kitab klasik di pesantren inilah, berbagai pengetahuan santri mulai dari tauhid, hukum syariat, tata bahasa, muamalah, tasawuf dan lainnya diajarkan. Makanya kegiatan musabaqoh ini sangat strategis untuk mendorong lestarinya ajaran Islam Ahlussunnah wal jama'ah," jelasnya.
Sekretaris kegiatan, Yuslihudin mengatakan para peserta akan dibagi dua kategori. Kategori itu berdasarkan umur dan kitab yang akan dibaca yaitu tingkat ula, 15-20 tahun dengan kitab Fathul Qorib dan Nadhom Imrithi. Sementara untuk tingkat ulya bagi santri berusia 21-25 tahun dengan kitab Ihya Ulumuddin dan Alfiah Ibnu Malik.
"Untuk pendaftaran sudah dimulai 13-31 Maret 2017 kemarin. Selengkapnya bisa dilihat di website gardabangsa.id atau menghubungi kami. Ini adalah kesempatan bagi para santri untuk berlomba dalam kebaikan sekaligus menjaga pelestarian pengetahuan klasik warisan para ulama,"katanya.
Yuslih mengatakan para juara 1-3 yang berhasil lolos di babak penyisihan tingkat kabupaten, nantinya akan dilombakan kembali tingkat provinsi. Selanjutnya yang menjadi juara akan maju lomba tingkat nasional. "Adapun nantinya juara I-3 akan mendapatkan hadiah antara lain uang pembinaan pendidikan, perjalanan umroh senilai total Rp 500 juta,"jelasnya.(adv/gus)