BANYUMAS-Truk box tak bertuan dengan nopol B 9642 FCC warna putih yang terparkir di halaman Rumah Makan Padang masuk Desa Karangkemiri Kecamatan Pekuncen menggegerkan warga. Pasalnya, truk itu sudah terparkir dua hari tanpa diketahui siapa sopirnya. Hal itu membuat petugas parkir dan pemilik rumah makan kebingungan. Diduga, pengemudi truk box tersebut menjadi korban kejahatan.
Kejelasan asal usul truk box tersebut terkuak pada Rabu (15/2). Salah satu sopir truk yang satu ekspedisi bernama Sahidin (48) warga Balapulang Tegal secara kebetulan melihat truk tersebut. Dia langsung memastikan bahwa truk tersebut sedang dalam pencarian pemilik ekspedisi karena sudah dua hari sopir truk bernama Abdul warga Purwodadi hilang kontak.
Sahidin menuturkan, sejak Senin (13/2) sore, pemilik ekpsedisi meminta bantuan kepada seluruh sopir untuk mencari keberadaan truk nopol B 9642 FCC dengan sopir bernama Abdul. Pasalnya, pada Senin (13/2) pagi, sopir tersebut sudah hilang kontak. Padahal, Senin sore truk tersebut sudah kembali ke garasi ekspedisi setelah membawa muatan dari Surabaya pada Jumat (10/2).
"Pada Jumat (10/2), Abdul diketahui membawa muatan dari Surabaya dengan tujuan Jakarta. Karena rumahnya di Purwodadi, Abdul diketahui pulang ke rumah dan melanjutkan perjalanan pada Minggu (12/2) pukul 10.00. Diperkirakan bongkar muatan di Jakarta pada hari Senin (13/2), namun sampai sore hari tidak ada kabar,"jelasnya.
Dengan hilangnya kontak tersebut, lanjut Sahidin, ia meminta kepada sopir ekpsedisi satu perusahaan tersebut membantu mencari keberadaan truk karena dikhawatirkan ada kecelakaan. Ia yang kebetulan membawa muatan ke Purwokerto terus melihat sepanjang jalur dari Jakarta ke Purwokerto, bahkan ke lokasi parkir truk dan SPBU. Sampai Purwokerto, ia tidak melihat kendaraan teman satu perusahaan tersebut. Sampai akhirnya, ia melihat truk yang di cari sudah berada di halaman parkir rumah makan di Pekuncen itu.
"Saya akan bongkar muatan di Purwokerto, namun karena hari libur nasional, gudang tutup. Karena harus menunggu satu hari, saya pulang ke Tegal dari Purwokerto menggunakan bus, sementara truk saya dititipkan di Purwokerto. Sampai di Karangkemiri saya melihat truk teman saya yang lagi dicari, jadi saya turun untuk mengecek kendaraan dan mencari keterangan sopirnya,"jelasnya.
Ia kemudian mengecek kendaraan tersebut. Ternyata kunci truk masih menggantung di dalam kabin, namun pintu terkunci. Setelah itu, Sahidin melaporkan ke pemilik ekspedisi. Ia mencoba mengetuk box yang terdengar seperti truk kosong. Akhirnya, ia melaporkan ke Polsek Pekuncen dan berusaha mengambil kunci yang berada di dalam kabin.
"Kunci akhirnya bisa diambil dan pintu kabin bisa dibuka. Bersama polisi, saya buka box dengan kunci yang ada di dalam kabin. Ternyata muatannya sudah tidak ada. Seharusnya ada muatan karena baru muat di Surabaya. Selain tidak ada muatan, ban pengganti juga hilang, tas sopir tidak ada di kabin sampai terpal penutup tidak ada,"jelasnya.
Truk akhirnya dibawa ke Polsek Pekuncen. Untuk kerugian ia memperkirakan mencapai Rp 100 juta. Terkait kondisi tersebut, lanjut Sahidin, ia menduga dua kemungkinan sopir truk menjadi korban perampasan atau sopir itu sendiri yang memindahkan muatan lalu kabur.
"Masih belum diketahui secara pasti, keluarga sopir juga masih bingung karena nomor HP tidak bisa dihubungi. Nanti menunggu kabar dari pemilik ekspedisi. Untuk sementara truk berada di Polsek Pekuncen,"katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pekuncen AKP H Sutarno mengatakan, penemuan truk yang sedang dicari masih dalam pendalaman pihak kepolisian. Dugaan muatan dirampas atau sengaja dilenyapkan oleh sopir truk.
"Kebetulan truknya ditemukan di Pekuncen. Sementara informasinya masih minim dan masih kita selidiki. jadi belum bisa dipastikan apakah muatan dirampas atau sengaja dilenyapkan oleh sopir truk itu sendiri. Yang jelas, truk tersebut harusnya ada muatan, setelah dicek muatannya tidak ada,"katanya.
Pemilik rumah makan Padang Edison mengatakan, truk tersebut berada di parkiran sekitar dua hari yang lalu. Petugas parkir juga tidak bisa memastikan truk tersebut berada sebelah pojok. "Tidak ada yang mengetahui karena setiap hari truk yang parkir sangat banyak, baik sekedar istirahat maupun makan. Yang jelas kami tidak mengetahui siapa yang memarkir,"jelasnya. (gus/bdg)