CILONGOK-Warga Grumbul Tawanggati Desa Panembangan yang kolam ikannya tercemar oleh limbah merkuri dari pengolahan emas di Desa Sambirata sudah menerima ganti rugi dari pemilik pengolahan emas. Saat ini, kondisi pengolahan emas sudah dikosongkan karena akan pindah ke Purwodadi.
Kapolsek Cilongok AKP Warsono mengatakan, kerugian akibat tercemarnya air sungai yang mengalir ke kolam warga dengan dampak ribuan ekor ikan mati sudah diganti rugi oleh pemilik pengolahan emas sebesar Rp 2,5 juta. Rinciannya adalah 10 kg gurameh dan 79 kg ikan jenis tawes atau total 89 kg ikan yang mati.
"Pemilik pengolahan emas sudah memberikan ganti rugi akibat ikan yang mati dua hari yang lalu. Total ikan yang mati sangat banyak, mencapai 89 kg. Ganti rugi diberikan pada Jumat (27/1) sore dan sudah diterima oleh pemilik kolam,"jelasnya, Minggu (29/1).
Terkait kondisi tempat pengolahan emas di Desa Sambirata, Kapolsek mengatakan, sampai saat ini pemilik masih melakukan pembongkaran bangunan pengolahan emas. Tiga bak penampung sudah dievakuasi dari lokasi dan siap diangkut ke Purwodadi sebagai tempat yang akan menjadi tujuan pemindahan.
"Kondisi tempat pengolahan emas sudah mulai diangkut ke Purwodadi. Namun masih ada pekerja yang membongkar beberapa bagian tempat yang sudah beroperasi lama tersebut. Ada beberapa bagian bak penampung yang sudah dibelah dan siap angkut,"katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sambirata Tarwan mengatakan, beberapa bagian pengolahan emas masih ada yang berada di lokasi setelah dibongkar. Namun, masih ada pekerja yang melakukan pembongkaran seperti bagian tempat tidur bagi pekerja yang masih berdiri.
"Saat ini di lokasi pengolahan emas masih dalam pembongkaran. Beberapa material juga dibiaran dan belum semua diangkut oleh pemilik. Kami tetap mengawasi aktivitas di lokasi sampai benar-benar total dibongkar semua dan pindah serta tidak lagi ada aktivitas,"katanya.
Menurut Tarwan, sebelum kejadian matinya ikan-ikan di Desa Panembangan, pihaknya sudah menegur pemilik pengolahan emas untuk berhenti karena warga sekitar lokasi khawatir akan dampak limbah yang dihasilkan. Namun, pemilik pengolahan emas tidak mengindahkan teguran tersebut sampai akhirnya ada warga yang terdampak dari limbah merkuri tersebut. (gus/bdg)