Kondisi Membahayakan, Jembatan Gantung Kracak Tak Boleh Dilintasi Kendaraan Roda Dua

Kamis 08-12-2016,06:22 WIB

BANYUMAS-Rusaknya jembatan gantung masuk Desa Kracak Kecamatan Ajibarang yang berada di atas Sungai Tajum hingga kini belum mendapatkan perhatian. Guna mencegah kerusakan makin parah, kendaraan roda dua dilarang melintas di jembatan ini. Warga yang melintas juga dibatasi, maksimal tiga orang. Kondisi tersebut menyebabkan warga yang mempunyai kepentingan mendesak tidak bisa dengan mudah untuk melintas. Kepala Desa Kracak Sayuti mengatakan, sudah ada intruksi dari Bupati bahwa jembatan tersebut tidak boleh dilintasi kendaraan roda dua serta jumlah orang yang melintas maksimal tiga orang. Hal ini membuat kendala bagi warga yang berada di seberang jembatan, terutama ibu hamil yang akan melahirkan. Kondisi tersebut membuat warga harus menandu ibu hamil untuk keluar wilayah sebrang jembatan menuju ke Puskesmas. "Solusinya dengan tandu karena sepeda motor tidak diperbolehkan melintas. Pihak medis sudah menjemput di seberang jembatan karena dekat dengan jalan kabupaten,"jelas Sayuti dalam kegiatan pertemuan lintas sektoral Puskesmas I Ajibarang di Pendopo Kecamatan Ajibarang, Rabu (7/12). Selain kendala dalam hal penanganan kesehatan, lanjut Sayuti, jika warga akan membangun rumah material atau bahan bangunan juga harus dilangsir sehingga menyebabkan biaya menjadi membengkak. Ia berharap, pemerintah segera membangun jembatan yang permanen dan bisa dilintasi kendaraan roda empat supaya aktivitas warga lancar. "Ada empat RT yaitu satu RT di Grumbul Parduli, RT 1 dan 2 RW 6 Grumbul Kedunglongsir dan RT 5 RW 9 Grumbul Majingklak. Jumlah KK sampai 200 KK atau jumlah jiwa menjadi 500 jiwa lebih. Sejak beberapa tahun terakhir, jembatan yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua selalu bergoyang. Padahal sebelumnya tidak seperti itu. Kalau dilihat, tali seling sudah mulai tidak kencang lagi. Dengan makin parahnya kondisi jembatan, Bupati melarang jembatan dilintasi kendaraan roda dua dan warga yang melintas di atas jembatan maksimal tiga orang,"jelasnya. Salah satu warga Parduli, Edi (33) mengatakan, jembatan yang dibangun sejak 12 tahun yang lalu saat ini kondisinya membahayakan bagi warga yang setiap hari menyeberang. Jembatan di atas Sungai Tajum tersebut rusak. Bagian rangka serta baut sudah berkarat dan ada beberapa baut sudah hilang sehingga warga selalu was-was jika menyeberang lewat jembatan gantung sebagai penghubung empat RT di Desa Kracak itu. (gus/bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait