Tanaman Terserang Hama, Petani Cabai Cilongok Was-was

Selasa 08-11-2016,17:37 WIB

BANYUMAS-Melonjaknya harga cabai merah di pasaran yang mencapai Rp 70 ribu per kilogram, ternyata disebabkan karena faktor banyaknya petani yang mengalami gagal panen. Seperti di Desa Panembangan Kecamatan Cilongok. Petani cabai was-was dengan kondisi cuaca yang mempengaruhi hasil panen. Pasalnya, tanaman cabai petani rawan terserang jamur busuk batang. Petani cabai Sitam (52) mengatakan, tanaman cabainya yang berumur 95 hari tersebut hampir seperempat bagian mengalami jamur busuk batang. Pada umur tersebut, tanaman cabai sebenarnya sudah siap dipanen. Hal tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh pada hasil panen cabai yang saat ini harganya sedang melonjak tinggi. "Sudah ada seperempat lahan dari satu hektar yang ditanami cabai hampir terkena jamur busuk batang. Padahal saat ini harga cabai merah sudah tinggi di pasaran. Kekhawatiran tetap ada, takut hasil panen tidak sesuai dengan yang diharapkan,"jelas Sitam, Senin (7/11). Untuk harga di kebun, lanjut Sitam, dijual per kilogram hanya Rp 55 ribu. Untuk lahan satu hektar miliknya, ia memperkirakan bisa sampai 100 kilogram lebih untuk panen tahap pertama yang akan dilakukan minggu depan. "Jika tidak segera diatasi, serangan hama makin meluas. Bahkan, produksi bisa terancam turun sampai 50 persen. Untuk itu, penyemprotan hama setiap hari dilakukan dengan harapan hama jamur busuk batang tidak menyerang semua tanaman," katanya. Sementara itu, pedagang cabai di Pasar Ajibarang, Dosi Wawan mengatakan, sejak satu minggu terakhir, harga cabai merah terus merangkak naik. Hal itu dipengaruhi oleh petani yang gagal panen sehingga pasokan cabai menipis. "Untuk stok di Ajibarang tetap ada. Harganya berkisar Rp 65 ribu per kilo. Saat ini, yang jadi kendala adalah cuaca ekstrim yang menyebabkan banyak petani mengalami penurunan hasil panen. Diprediksi, sampai dua minggu ke depan harganya akan terus naik," pungkasnya.(gus/bdg)

Tags :
Kategori :

Terkait