BALAI Desa Selandaka, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas penuh dengan sorak. Luapan kegembiraan meledak tiap Owi berhasil mengumpulkan poin-demi poin.
Ratusan warga warga Desa Selandaka, tempat kelahiran Owi, antusias nonton bareng pertandingan putra daerah tersebut yang berpasangan dengan Liliyana Natsir melawan pasangan Malaysia Chan PS/Goh L Y. Nonton bareng di balai desa juga diawali doa bersama warga.
BERSORAK: Warga Desa Selandaka, Sumpiuh bersorak gembira setelah pasangan Tontowi Ahmad-Liliana natsir mengalahkan ganda campuran pasangan Malaysia di final Olimpiade Rio
Kepala Desa Selandaka Muhopir SE menuturkan, keinginan masyarakat ialah nonton bareng final bulutangkis yang melibatkan putra daerahnya itu.
"Kalau ada siaran langsung Mas Owi, pasti warga selalu nonton bareng. Biasanya di depan rumah Pak Husni (orang tua Owi-red). Tapi moment ini kita geser ke balai desa, kebetulan bersamaan dengan HUT RI," kata Muhopir.
Balai Desa Selandaka mulai dipenuhi warga sejak jam sembilan malam. Mereka sebelumnya saling berbagi cerita. Tampak raut wajah tegang, tapi ada juga yang gembira. Balai desa pum terus bergemuruh ketika tiba saatnya Owi berlaga sekira pukul 23.00. Sorak sorai terus membahana. Apalagi, semalam Owi terlihat bermain sangat bagus. Smes kerasnya kerap menghujam daerah lawan tanpa mampu dikembalikan dengan baik.
Puncaknya, warga berjoged bersama dan bersorak saat Owi memastikan berhasil menjadi juara dunia. "Horeee, bonusnya Rp 5 miliar. Makan-makan nanti," teriak seorang warga.
Sementara, kedua orang tua Owi, Muhamad Husni dan Masruroh sebelum laga digelar lebih memilih berdoa dari rumahnya. Mereka meminta semua juga turut mendoakan. "Sekarang yang terbaik bagi kita adalah berdoa dan berdoa. Nanti baru cerita banyak tentang bulu tangkis kita,”kata Muhamad Husni singkat. Dia mengatakan, sejak Owi berangkat ke olimpiade, dirinnya, keluraga, dan istri tak putus mendoakan Owi.
Keduanya pun bersukud syukur ketika Owi dan Butet memastikan kemenangan mereka. Keduanya menangis bahagia saat proses pemberian medali emas untuk Owi. "Terimakasih PBSI, terimakasih Kemenpora, dan untuk seluruh warga serta bangsa Indonesia," kara Husni.
Sementara itu menurut sejumlah rekan masa kecil Owi seperti dituturkan Habib Alwi, masa kecil Owi seperti anak desa biasanya yang suka bermain dengan teman-temannya. Namun demikian dia menceritakan jika Owi sejak masih sekolah di MI sudah dilatih bulu tangkis oleh ayahnya Muhamad Husni. “Kalau pagi sekolah di MI, sore mengaji di TPQ dan baru menjelang petang mendapat latihan bulu tangkis,”kata dia.
Dan menginjak remaja ayahnya yang memang jago bulutangkis terus menambah porsi latihan kepada Owi. Sehingga wajar jika Owi berhasil meraih prestasi hingga sekarang maju ke final Olimpiade Rio.
Sedangkan menurut Muktar Soleh rekan sekelas Owi, jika Owi memang sudah menunjukkan bakatnya sejak kecil. Meski dulu masih malu-malu namun kemampuan Owi sudah di atas rata –rata. “Dan setelah remaja dia terus menunjukan prestasinya sebagai seorang yang punya bakat bulu tangkis,”bebernya.
Apalagi lanjut dia ayahnya juga terus mendukung langkah Owi untuk masuk ke klub-klub profesional hingga akhirnya berhasil menembus ke bulu tangkis nasional. Dan sekarang Owi menjadi kebanggaan bangsa Indonesia tentunya bersama pasangan duetnya Liliana Natsir. “Kami berdoa dan berharap medali emas yang diraih oleh Owi dan menjadi kebanggan bagi kami serta bangsa Indonesia,”kata dia.(yan)