Sebagian UMK Tak berizin
BANYUMAS - Sebagian besar pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Banyumas masih berlum berizin, termasuk di Kecamatan Banyumas. Dari 66535 pengusaha kecil menengah di Kabupaten Banyumas, baru sekitar 3600 pengusaha yang mendapat Izin Usaha Mikro Kecil Menengah (IUMK).
Kabid UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Dinperindagkop) Banyumas, Rozani Umdati SH mengatakan, jumlah pengusaha mikro kecil di Banyumas semakin bertambah dan saatini kemungkinan melebihi angka 66535. "Kalau kita lihat di Alun-alun Banyumas, pedagangnya semakin bertambah dan sebagian besar belum meiliki izin," katanya.
Menurut dia, sejak tahun 2015, UMK harus memiliki izin. Ini terkait dengan fasilitas yang diberikan pemerintah bagi UMK yang memiliki izin. "Kalau punya izin bisa ikut pelatihan, bahkan memudahkan pengusaha kecil untuk mendapatkan pinjaman modal usaha," ujarnya.
Dia memaparkan, perlu ada kerjasama dengan pemerintah kecamatan untuk mensosialisasikan maupun menyadarkan pelaku UMKM untuk mengurus perizinan di kantor Kecamatan. Menurut dia, untuk memperoleh IUMK sangat mudah. Pelaku UMKM tidak perlu memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). "Karena mereka pengusaha kecil, dengan modal maksimal Rp 50 juta dengan omzet maksimal Rp 300 juta," paparnya.
Tidak hanya belum memiliki IUMK, pelaku UMKM juga lemah dalam manajemen keuangan. Kondisi ini membuat usaha rentan mengalami gulung tikar. Padahal pelaku usaha mikro kecil menengah menjadi tolak ukur perekonimian sekitar 80 persen hingga 85 persen. Para pelaku UMKM butuh pencatatan keuangan secara sederhana. "Pelaku usaha sering mencampuradukan uang bisnis dengan uang untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Menurut dia, pola pikir pelaku UMKM perlu dirubah agar tidak terus-terusan mengalami habis modal namun tak ada keuntungan. Pelaku UMKM memerlukan sosialisasi manajemen keuangan sederhana. Karena mereka bisa membatu mengentaskan kemiskinan. "tetangga ikut kerja, berarti membantu perekonomian. Karena itu, kami beri masukan mengenai manajemen keuangan sederhana," imbuhnya. (wah)