KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID - Setiap bulan Rajab di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen mempertahankan tradisi "ambengan" atau membuat paket makanan berukuran besar dalam setiap peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW masih dilestarikan warga.
Dalam tradisi tersebut, setiap kepala keluarga membuat setidaknya dua ambeng berukuran besar dengan wadah dari anyaman bambu. Satu untuk dibagikan kepada siapa saja yang hadir pada saat pengajian. Sementara satu lagi ambeng yang dilabeli nama, hanya khusus untuk orang yang sengaja akan diberi ambeng. Tradisi itu hingga hari ini masih terlihat pada peringatan Isra Miraj di wilayah Dukuh Kalikemong Desa Wadasmalang, Rabu (15/1/2025).
Ambeng yang berupa paket berisi makanan dengan beragam menu tersebut diletakkan dalam keranjang dari bambu berbagai ukuran. Mulai dari ambengan berukuran tinggi 50 cm hingga lebih dari 2 meter. Isinya pun macam-macam. Dari lauk pauk lengkap berupa daging ayam, hingga seekor kambing panggang utuh.
Bagi warga membawa ambengan ini dengan cara dipikul atau dipanggul menuju masjid. Mereka lantas berkumpul di mesjid yang menjadi tempat peringatan Isra Mi'raj. Ambeng pun ditinggal di halaman mesjid untuk mengikuti pengajian. Begitu selesai, ratusan ambeng tersebut dibagikan kepada siapa saja yang hadir, tanpa terkecuali.
BACA JUGA:BPBD Kebumen Siagakan Relawan Kebencanaan
BACA JUGA:Peternak Jangan Tolak Vaksin, Cegah Wabah PMK di Kebumen
Namun, ada ambengan yang khusus ditujukan kepada nama tertentu. Tradisi membuat ambeng atau berkat tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun temurun sejak nenek moyang dahulu.
Ambeng disesuaikan dengan kemampuan mereka masing-masing. Untuk tahun ini disepakati setiap rumah membuat 5 ambeng yakni 2 dengan keranjang 3 menggunakan plastik.
Biasanya warga menggunakan sistem giliran. Jika saat ini mendapat berkat besar biasanya tahun depan membuat yang besar juga. Demikian sebaliknya," kata Hayun salah satu warga setempat.
Kepala Desa Wadasmalang, Darimun mengatakan, peringatan Isra' Mi'kraj kali ini digelar serempak antar dukuh. Pelaksanaan dilaksanakan di tiga titik, hal itu untuk mencegah penumpukan tamu dari luar desa dan sekaligus dibarengkan agar lebih meriah.
BACA JUGA:Bupati Diharapkan Jalin Sinergi Luar Daerah
BACA JUGA:Meski Nihil Kasus HMPV, Pemkab Kebumen Imbau Warga Tetap Waspada
Darimun mengatakan, berkat yang tak biasa tersebut jika dirupiahkan bernilai nominal fantastis. Satu ambeng dengan ukuran besar bisa mencapai Rp 3 hingga 5 juta rupiah. Konon hal itu dilakukan masyarakat setempat berlomba-lomba untuk menjamu Kyai dan tamu undangan.
"Jadi sejarahnya itu membuat berkat ukuran besar hanya kesukaan masyarakat untuk menyambut Kyai dan tamu agung sampai saat ini masih dilestarikan," katanya.
Salah satu warga Kalikemong bernama Narkun (52) ikut membuat ambengan. Berbeda dengan lain, ia setiap tahun khusus selalu membuat ambengan jumbo dengan nilai 4-6 juta rupiah. Ambengan raksasa itu ia berikan khusus untuk Kiai atau ulama yang diundang saat kegiatan.
"Kalau saya berusaha untuk buat yang besar, paling besar khusus untuk Pak Kyai. Setiap tahun sudah rutin, kalau yang untuk Pak Kyai biasanya dari saya," ujar Narkun yang juga menjadi pengusaha klontong sukses di Jakarta yang pulang kampung saat acara besar ini dan hari raya. (fur)