Sebaliknya, Tesla masih bergantung pada sejumlah pemasok eksternal untuk beberapa komponen penting, meskipun mereka juga memiliki pabrik baterai sendiri.
3. Diversifikasi Produk yang Luas
BYD memiliki portofolio produk yang lebih beragam dibandingkan Tesla.
Mereka menawarkan kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dan plug-in hybrid (PHEV), sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda.
BACA JUGA:Dibanderol dengan Harga Rp 1 Miliar, Mobil Listrik BYD Denza D9 Akan Segera Meluncur di Indonesia
BACA JUGA:Persaingan Mobil Listrik: Hyundai Ioniq 6 vs BYD Seal, Mana yang Lebih Laku?
Tesla, di sisi lain, hanya fokus pada kendaraan listrik murni. Diversifikasi produk BYD ini membuat mereka lebih fleksibel dalam menargetkan berbagai segmen pasar dan memaksimalkan pangsa pasar global.
4. Teknologi Baterai yang Unggul
BYD dikenal sebagai salah satu pelopor dalam teknologi baterai, terutama dengan inovasi baterai Blade mereka.
Baterai Blade memiliki keunggulan dalam hal keamanan, daya tahan, dan efisiensi energi. Baterai ini lebih tahan terhadap risiko kebakaran dibandingkan baterai lithium-ion konvensional yang digunakan oleh Tesla.
BACA JUGA:Segini Biaya Cicilan Mobil Listrik BYD Atto 3 Selama 5 Tahun
BACA JUGA:Irit Banget! Ternyata Cuma Segini Konsumsi Daya Mobil Listrik BYD M6 untuk Harian
Selain itu, baterai Blade memungkinkan desain kendaraan yang lebih fleksibel, memberikan BYD keunggulan dalam menciptakan kendaraan yang lebih ringan dan hemat ruang.
5. Dukungan Subsidi dan Kebijakan Pemerintah
Sebagai perusahaan asal Tiongkok, BYD mendapatkan dukungan besar dari pemerintah negara tersebut.
Subsidi yang diberikan untuk kendaraan listrik domestik telah membantu BYD mempercepat produksinya dan mengurangi biaya bagi konsumen.
BACA JUGA:5 Mobil Daihatsu Paling Irit BBM yang Hemat dan Efisien
BACA JUGA:5 Daftar Mobil 3 Pintu yang Dinantikan di Tahun 2025