Ribuan Warga Rawalo Diduga Kena Demam Typhoid

Jumat 10-06-2016,07:40 WIB

RAWALO - Sebanyak 1.327 jiwa di Kecamatan Rawalo diduga terkena demam typhoid. Penyebab penyakit demam typhoid karena kurangnya perilaku sehat dan akibat pengaruh pancaroba. Kepala Puskesmas Rawalo dr Hendro Herjito mengatakan, siklus tingginya dugaan penderita demam typhoid sudah terjadi sejak tahun 2015. Namun pada tahun 2016, ada peningkatan dugaan penderita demam typhoid mencapai 47 persen. Menurut Hendro, pada tahun 2015, penderita dugaan demam typhoid 737 jiwa. Sedangkan pada 2016 mencapai 1.327 jiwa. "Namun ini baru dugaan, belum ada kejelasan dari cek laboratorium yang pasti. Sebenarnya di setiap puskesmas banyak pasien serupa, Namun angkanya tetap tinggi disini. Untuk itu, kami sudah laporkan ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk diketahui dan dipetakan penyebarannya agar ada solusi," kata Hendro, Kamis (9/6) kemarin. Dikatakan, meskipun jumlah penderita dugaan demam typhoid bertambah namun tidak sampai kewalahan dalam penanganan layanan kesehatan. Pasalnya, peningkatan penderita merupakan akumulasi selama lima bulan lebih. "Naik memang, tapi masih tertampung, " ujarnya.Ia mengatakan, peningkatan penderita dugaan demam typhoid di Rawalo akibat kurangnya perilaku sehat. Hal itu sangat menentukan terkontaminasinya makanan atau apapun yang masuk ke mulut oleh bakteri typhoid. "Kemudian adanya pengaruh pancaroba yang banyak mendatangkan penyakit. Tidak hanya demam typhoid, tetapi juga DBD," ujarnya. Hendro menambahkan, 1.327 jiwa memang masih diduga terkena demam typhoid. Untuk mengetahui secara pasti penyakit yang diderita, pasien harus melakukan cek laboratorium. "Sampai saat ini belum teridentifikasi secara pasti karena belum di cek di laboatorium. Karena biaya cek sebesar Rp 18 ribu bagi sebagian pasien dinilai mahal, sehingga tidak semua pasien bersedia melakukan cek laboratorium," tuturnya. Menurut dia, biaya cek laboratorium termasuk mahal untuk pasien yang tidak memiliki uang. Untuk pasien pemegang BPJS sebenarnya untuk cek laboratorium gratis. Namun sebagian besar pasien yang diduga terkena demam typhoid tidak memiliki BPJS. Terpisah, Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas Ani Pratiwi mengatakan, kepastian pasien yang diduga terkena demam typhoid baru diketahui Selasa (14/6). Saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi data. Berdasarkan data yang ada, status dugaan baru bersifat observasi. Beberapa pasien karena demam yang belum diketahui sebabnya secara pasti. Artinya, lanjut dia, secara klinis dan fisik masih perlu dikonfirm kejelasan statusnya. "Pada Rabu (8/6) lalu Puskesmas Rawalo memberikan pemberitahuan siaga atas membludaknya pasien terduga demam typhoid. Kami langsung melakukan krocek dan observasi langsung. Kami juga tengah memetakan penyebaran demam typhoid di pedesaan yang bersangkutan," tuturnya. (hen/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait