JAKARTA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatatkan sejarah dengan keberhasilannya mengambil alih pengelolaan Blok Rokan, yang sebelumnya dikelola Chevron selama 80 tahun. Dalam podcast spesial Energi Disway bersama Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN itu mengungkapkan kekagumannya atas pencapaian luar biasa PHR.
Dahlan berbincang langsung dengan Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, dalam rangka peringatan enam tahun berdirinya perusahaan tersebut. Ruby menjelaskan, sejak alih kelola pada 9 Agustus 2021, PHR telah berkembang menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia dengan total 12.600 sumur aktif.
Ruby mengungkapkan alih kelola Blok Rokan menjadi tonggak penting bagi PHR. "Wilayah kerja ini resmi diambil alih Pertamina Hulu Rokan pada 9 Agustus 2021. PHR kini mencakup tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Riau serta menjadi bagian integral dari Regional 1 Sumatra," jelasnya.
PHR didirikan khusus untuk melaksanakan amanat keputusan presiden terkait pengelolaan Blok Rokan. Langkah ini mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo yang, pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila, menyebut PHR sebagai tulang punggung produksi minyak nasional.
BACA JUGA:Senam ala Dahlan Iskan, Pelatih Senam Chatarina Banarti Tin Eng: Gerakan Ringan Namun Berasa
BACA JUGA:Diikuti Ribuan Peserta, Dahlan Iskan : Ini Senam Terbesar Tahun Ini
Salah satu capaian signifikan PHR adalah agresivitas dalam pengembangan sumur baru. "Setiap tahun sejak alih kelola, kami menambah 500 sumur baru. Total saat ini kami mengoperasikan 12.600 sumur aktif," ujar Ruby.
Namun, ekspansi ini bukan tanpa tantangan. Ruby menjelaskan bahwa lahan untuk sumur baru semakin terbatas. "Kami bekerja sama dengan masyarakat pemilik lahan sawit maupun lahan BUMN untuk mendukung penambahan sumur. Konfigurasi operasi kami memungkinkan keberadaan sawit di sekitar sumur minyak," paparnya.
Minyak mentah dari Blok Rokan didistribusikan ke fasilitas penyimpanan besar di Dumai, Riau. Ruby juga memaparkan setiap hari ada sumur yang perlu perawatan. "Dalam satu tahun, kami menangani sekitar 240 pekerjaan pemindahan lapisan minyak dan lebih dari 22.000 aktivitas rig," ungkapnya.
Ruby menekankan pentingnya efisiensi dalam pengeboran dan eksplorasi. "Kami memulai dari lapisan atas dan secara bertahap mengeksplorasi lapisan lebih dalam untuk menghindari tekanan lintas aliran. Proses ini sangat teknis dan memerlukan ketelitian tinggi," katanya.
Keberhasilan PHR dalam mempertahankan Blok Rokan sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri. "Dengan 82 rig yang beroperasi setiap hari, kami terus menjaga posisi sebagai produsen terbesar di tanah air. Ini adalah motivasi untuk terus maju," tutup Ruby.