BANYUMAS,RADARBANYUMAS.CO.ID - Jembatan gantung yang menjadi penghubung vital antara Desa Sidabowa dan Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, resmi ditutup pada Minggu (22/12/2024).
Penutupan dilakukan setelah longsor terjadi di area tebing penyangga jembatan di atas Sungai Logawa, yang kini dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Kepala Desa Karanganyar, Sumeri, mengungkapkan kondisi jembatan tersebut sudah sangat mengkhawatirkan. Dalam sebuah unggahan video di akun media sosial resmi kecamatan, ia menjelaskan bahwa jarak antara tebing dan tiang penyangga jembatan kini menyusut drastis.
"Saat ini sangat-sangat memprihatinkan. Posisi tebing dulu dari tiang penyangga kurang lebih 4-5 meter, sekarang tinggal 75 centimeter. Mohon perhatian dari Pak Pj Bupati, kami sangat berharap agar segera ditindaklanjuti," ujar Sumeri dalam video tersebut.
BACA JUGA:Jembatan Ambrol di Banjarnegara, Truk Bermuatan Pasir Terjun ke Sungai
BACA JUGA:Jembatan Darurat di Jalan Kabupaten Ruas Kamulyan-Watuagung Selesai, Kendaraan Roda Empat Bisa Lewat
Menurut Sumeri, jembatan ini merupakan jalur alternatif penting bagi ribuan warga setiap harinya, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua. Ia menyebutkan bahwa setiap hari sekitar 1.000 hingga 2.500 kendaraan melintas di jembatan ini. Jalur tersebut menjadi penghubung lebih cepat dibandingkan rute utama melalui Notog, Patikraja.
"Jalan ini sangat vital. Kami berharap agar penanganan dilakukan sesegera mungkin. Lebih baik lagi jika jembatan ini bisa diubah menjadi permanen. Usulan ini sudah kami ajukan sejak tahun 2013, tetapi hingga kini belum terealisasi," tambahnya.
Sementara itu, Camat Patikraja, Andiono, membenarkan bahwa longsor di area tiang penyangga jembatan terjadi pada Minggu sore. Setelah menerima laporan, pihaknya segera menindaklanjuti dengan melakukan penutupan jalan dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk peninjauan lokasi.
"Alhamdulillah, respons dari pihak terkait cukup cepat. Penutupan dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Andiono.
BACA JUGA:Warga Desa Watuagung Lapor ke Dewan Terkait Kondisi Jembatan Saluran Pembuangan yang Kritis
BACA JUGA:Warga Desa Watuagung Swadaya Buat Jembatan Darurat di Jalan Kabupaten, Desak Respon Cepat Pemerintah
Selain itu, Andiono menyampaikan longsor tidak hanya berdampak pada tiang penyangga jembatan. Sebuah rumah milik warga bernama Tasini, yang berada di sisi Desa Sidabowa, juga mengalami kerusakan akibat longsor. Untuk menghindari risiko lebih lanjut, penghuni rumah telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Rumah milik Bu Tasini sudah longsor. Penghuninya saat ini sudah pindah ke lokasi yang lebih aman. Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar situasi ini segera mendapatkan solusi permanen," katanya.
Sementara, Handly Rahmat (30) warga Desa Karanganyar, yang setiap aktifitasnya bekerja di Purwokerto melewati jembatan gantung tersebut, berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus. Karena keberadaan jembatan tersebut sangat vital.