CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sejak diguyur hujan sejak Kamis (28/11), wilayah Dusun Karag, Desa Gentasari, Kecamatan Kroya terendam banjir hingga Senin (2/12).
Ketinggian air terus mengalami kenaikan sejak Minggu (1/12) kemarin. Kondisi ini membuat sejumlah pelajar terpaksa menerjang banjir agar tetap bisa belajar ke sekolah.
Mereka pergi menggunakan perahu kecil dan sebagai alat transportasi. Bahkan, ada juga orang tua yang harus menggendong anak mereka agar tidak terkena genangan banjir.
"Air mulai naik kemarin siang," kata Saino, warga Dusun Karag, Senin (2/12).
BACA JUGA:Diguyur Hujan, Jalan Provinsi Buntu-Kroya Banjir
BACA JUGA:Banjir, Logistik Pilkada di Nusadadi Dievakuasi dengan Perahu Karet
Saino menuturkan, sampai Senin siang ini, ketinggian air sudah sepaha orang dewasa. Untuk itu, dia harus menggendong anaknya untuk pergi ke sekolah agar tidak tekena air banjir.
Dia berharap, banjir bisa segera surut, sehingga masyarakat bisa dapat beraktivitas seperti sedia kala.
"Sebenarnya memang tiap turun hujan disini selalu banjir, jadi sudah terbiasa tapi kami tetap berharap banjir bisa segera surut karena aktivitas terganggu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gentasari, Budi Harsono mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menyiapkan posko darurat untuk korban banjir.
BACA JUGA:Empat Desa Rawan Banjir di Kecamatan Kemranjen
BACA JUGA:Sampah yang Tersangkut di Bangunan Talang yang Ada di Atas Sungai Angin, Berpotensi Picu Banjir
"Saat ini sudah ada lima rumah yang airnya sudah masuk. Namun belum ada yang mengungsi. Paling nanti kita akan koordinasi dengan forkopimcam untuk posko daruratnya," ujar Budi.
Sampai saat ini, ketinggian air di Dusun Karag mencapai 30 sentimeter hingga 60 sentimeter. Pihaknya terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Benc
ana Daerah (BPBD).