Siswa Belajar di Musala, Siswa Belajar di Musala

Jumat 26-02-2016,11:49 WIB

BANYUMAS-Pasca longsornya talud yang menyebabkan satu ruang kelas ambruk dan dua ruang rusak berat, siswa tiga kelas di SMP Maarif NU 2 Ajibarang (bukan MTs seperti diberitakan sebelumnya, red) terpaksa belajar di ruang darurat, Kamis (25/2). Kelas darurat yang digunakan adalah mushola, gudang dan musala.    Kepala SMP Maarif NU 2 Ajibarang Waluyo SPdI menjelaskan, pasca kejadian longsor kegiatan belajar siswa  terkendala, karena ruang kelasnya rusak. Rabu (24/2) siswa tiga kelas tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dan baru kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di tempat darurat pada Kamis (25/2). "Kegiatan belajar masih belum maksimal karena sejak pagi usai kejadian anak-anak membersihkan air yang masih mengalir dari lokasi talud yang longsor. Kemudian pada hari ini anak-anak sudah masuk ke kelas darurat untuk mengikuti kegiatan belajar dengan tempat yang seadanya,"jelasnya. Dari tiga kelas yang rusak terdapat 92 siswa yaitu dari kelas VII A, VII B dan VII C yang saat ini menempati kelas darurat di laboratorium IPA, musala dan gudang sekolah. Namun siswa terpaksa belajar dengan leseha  atau tanpa bangku dan meja yaitu siswa kelas VII B karena hampir semua kursi dan bangku rusak akibat tertimpa atap yang ambruk. "Walaupun kondisi kelas darurat seadanya, dengan lesehan dan menulis dengan membungkuk kami berharap siswa memahami kondisi tersebut dan tetap semangat untuk belajar. Semoga cepat diperbaiki dan siswa tidak lagi belajar di tempat darurat,"harapnya. Para siswa yang belajar di tempat darurat berharap  agar kerusakan ruang kelas bisa segera diperbaiki. Menurut siswa tersebut, ruang kelas darurat seperti laboratorium IPA masih digunakan siswa untuk praktek sementara untuk musala rutim digunakan untuk kegiatan ibadah. "Semoga cepat diperbaiki supaya kita tidak terganggu saat kegiatan belajar dan mengganggu kegiatan siswa yang lain,"kata Munjiati, siswa Kelas VII B. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait