BACA JUGA:Review Toyota Urban Cruiser Hyryder: Mobil SUV Edisi Khusus Dari Toyota Dengan Harga Rp 260 Juta
BACA JUGA:Spesifikasi Ford Shelby Mustang GT500 Milik Andre Taulany, Mobil Antik Seharga 9,7 Miliar
- Akumulasi Asam: Proses pembakaran di mesin dapat menghasilkan asam yang terlarut dalam oli. Seiring waktu, akumulasi asam ini dapat merusak komponen mesin.
3. Risiko Kerusakan Mesin
Mengabaikan penggantian oli pada mobil yang jarang digunakan dapat berakibat fatal bagi mesin. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:
- Overheating: Oli yang tidak berkualitas baik tidak mampu mengatur suhu mesin dengan baik, yang dapat menyebabkan overheating.
BACA JUGA:Update Harga Mitsubishi Mirage Facelift Bekas, Mobil Murah yang Cocok untuk Antar Jemput Anak
BACA JUGA:Koleksi Kendaraan Tora Sudiro untuk Gaya Hidup Mewah dengan Mobil Sport hingga Motor Custom
- Kerusakan Komponen: Bagian-bagian mesin yang tidak terlumasi dengan baik dapat mengalami keausan yang cepat dan, dalam kasus ekstrem, dapat menyebabkan kerusakan permanen.
- Biaya Perbaikan yang Tinggi: Kerusakan mesin akibat oli yang tidak diganti dapat menimbulkan biaya perbaikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan biaya penggantian oli secara rutin.
Rekomendasi Penggantian Oli Mobil
Untuk menjaga kinerja mesin, berikut adalah beberapa rekomendasi mengenai penggantian oli:
BACA JUGA:Update Daftar Mobil Listrik Terlaris di Indonesia, BYD Jadi yang Terpopuler dan Puncaki Klasemen
BACA JUGA:Jadi Mobil Terlaris di Tahun 2024, Yuk Intip Fitur-Fitur Canggih dari Mobil Daihatsu Sigra
- Setiap 6 Bulan: Bahkan jika mobil tidak sering digunakan, oli tetap harus diganti setiap enam bulan.
- Periksa Level Oli Secara Rutin: Lakukan pemeriksaan level oli secara berkala untuk memastikan oli tidak terlalu rendah atau terkontaminasi.
- Gunakan Oli Berkualitas: Pilih oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen mobil.
Mengganti oli pada mobil yang jarang dipakai adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan.