Selain itu, mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak, yang berarti biaya pemeliharaan lebih rendah.
- Depresiasi
Depresiasi nilai kendaraan adalah hal yang perlu diperhatikan.
BACA JUGA:Kenapa Harga Mobil Listrik Second Lebih Anjlok Dibandingkan Mobil Lainnya? Ini Jawabannya
BACA JUGA:7 Mobil Listrik dengan Desain Kuat dan Kokoh
Meskipun mobil listrik dapat mengalami depresiasi, banyak analis memperkirakan bahwa nilainya akan stabil dalam jangka panjang karena permintaan yang terus meningkat dan dukungan dari pemerintah.
Perubahan Perilaku Konsumen
- Kesadaran Akan Keberlanjutan
Perubahan perilaku konsumen menuju keberlanjutan semakin terlihat.
BACA JUGA:10 Mobil Listrik Mini Lucu yang Cocok untuk Jalan-Jalan
BACA JUGA:5 Baterai Mobil Listrik Terbaik yang Mudah Ditemukan di Indonesia
Banyak orang kini lebih memilih produk yang ramah lingkungan, termasuk mobil listrik.
Ini dapat menjadi faktor yang mendukung nilai jual kembali mobil listrik di masa depan.
- Generasi Muda
Generasi muda, yang lebih sadar akan isu lingkungan, cenderung lebih terbuka terhadap teknologi baru dan inovasi, termasuk mobil listrik.
BACA JUGA:Langkah-Langkah Mengisi Daya Baterai Mobil Listrik untuk Pemula
BACA JUGA:Simak! 7 Hal yang Harus Dihindari Saat Mengisi Daya Baterai Mobil Listrik
Seiring bertambahnya usia generasi ini, permintaan terhadap mobil listrik diperkirakan akan meningkat.
Tantangan yang Dihadapi
- Keterbatasan Model
Meskipun jumlah model mobil listrik meningkat, masih ada keterbatasan dalam variasi.
BACA JUGA:Baterai Mobil Listrik Sering Bermasalah? Ini 5 Penyebabnya